
Beritamu.co.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan sebelumnya (11/4), IHSG ditutup naik 0.13%, dan pertama kali sejak libur Lebaran di net buy asing sebesar Rp45 Miliar.
Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBCA, BBNI, ANTM, MDKA dan GOTO.
Sementara itu, Wall Street mencatat kenaikan tajam pada Jumat (12/4), saat musim laporan keuangan 1Q25 dimulai dan investor menutup pekan penuh gejolak yang didominasi oleh perang dagang multi-front yang didorong oleh Presiden AS Donald Trump. Kenaikan tersebut didorong pernyataan dari Presiden The Fed Bank of Boston Susan Collins yang menegaskan bahwa The Fed siap bertindak menjaga stabilitas pasar keuangan jika diperlukan. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 1,56%, S&P 500 menguat 1,81%, dan Nasdaq Composite meningkat 2,06%. Sementara itu, pekan kemarin pasar sempat diguncang oleh pencabutan sementara tarif terhadap barang-barang Eropa, serta aksi balasan China terhadap kenaikan tarif dari AS. Ketegangan meningkat setelah China membalas kenaikan tarif AS hingga mencapai tarif efektif sebesar 145%. Perang dagang ini tak hanya memicu fluktuasi tajam di pasar saham, namun juga mendorong ekspektasi inflasi konsumen AS ke level tertinggi sejak 1981.
Di sisi lain, Pasar Asia Pasifik kembali melakukan aksi jual karena kekhawatiran perang dagang AS dengan China. Saham Asia Pasifik beragam pada Jumat (11/4). Ketegangan perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia memicu sentimen penghindaran risiko. Indeks Nikkei 225 Jepang turun 2,96%, dan Topix melemah 2,85%. Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,82%. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,50%, sedangkan Kosdaq naik 2,02%. Sementara itu, Hang Seng (HSI) Hong Kong menguat 1,13%, CSI 300 China naik 0,41% dan Taiex Taiwan meningkat 2,78%. Presiden AS Donald Trump mengumumkan perubahan haluan tarif pada Rabu (9/4), dengan menurunkan tarif timbal balik baru jadi 10% untuk impor dari sebagian besar negara selama 90 hari. Selain itu, tarif kumulatif untuk China sekarang akan menjadi 145% menurut konfirmasi perwakilan Gedung Putih kepada CNBC internasional, pada Kamis (10/4). Angka tersebut terdiri dari bea masuk baru sebesar 125% untuk barang, di atas bea masuk sebesar 20% yang terkait dengan krisis fentanil.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Senin (14/4), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG hari ini berpotensi mencoba melanjutkan penguatan jika masih bertahan di atas support 6200. Diperkirakan Support IHSG: 6150-6200 dan Resist IHSG: 6300-6380.”
Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi Trading Idea hari ini, yaitu: BBCA, ANTM, PANI, INET, PSAB, dan HRTA.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
BBCA, Buy on Weakness dengan area beli di 8200-8250, cutloss di bawah 8150. Target dekat di 8325-8500 short term.
ANTM, Spec Buy dengan area beli di 1690, cutloss di bawah 1670. Target dekat di 1710-1745 short term.
PANI, Spec Buy dengan area beli di 8700, cutloss di bawah 8600. Target dekat di 8875-8925 short term.
INET, Spec Buy dengan area beli di 109, cutloss di bawah 107. Target dekat di 115-120 short term.
PSAB, Buy if Break 300 dengan target dekat di 306-312. Jika belum break di atas 300, bisa antri di 288, cut di bawah 282.
HRTA, Spec Buy dengan area beli di 565, cutloss di bawah 555. Target dekat di 575-590 short term.
https://pasardana.id/news/2025/4/14/analis-market-1442025-ihsg-berpotensi-mencoba-melanjutkan-penguatan/