Home Bisnis MARKET ANALIS MARKET (11/4/2025): IHSG Berpotensi Kembali Melemah

ANALIS MARKET (11/4/2025): IHSG Berpotensi Kembali Melemah

2
0

Beritamu.co.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (10/4), IHSG ditutup naik 4.79%, tapi disertai dengan net sell asing sebesar Rp632 Miliar.

Saham yang paling banyak dijual asing adalah BMRI, BBNI, BBRI, BBCA dan TLKM.

Sementara itu, Indeks-indeks utama Wall Street jatuh signifikan pada perdagangan Kamis (10/4), menghapus sebagian besar kenaikan tajam pada sehari sebelumnya. Hal tersebut karena investor kembali diliputi kekhawatiran meskipun Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan penundaan sementara tarif impor untuk sejumlah negara. Dow Jones Industrial Average turun 2,5%, S&P 500 melemah 3,46% dan Nasdaq Composite menurun 4,31%. Sejumlah saham teknologi besar mencatatkan penurunan signifikan. Saham Apple turun 4,2%, Tesla anjlok 7,3%, Nvidia terpangkas hampir 6%, dan Meta Platforms turun hampir 7%. Tekanan jual semakin intens setelah Gedung Putih mengonfirmasi bahwa tarif kumulatif terhadap produk impor dari China mencapai 145%, terdiri dari 125% tarif baru ditambah 20% tarif tambahan terkait krisis fentanyl. Meski begitu, Trump masih membuka peluang untuk memperpanjang masa jeda tarif tersebut. “Kita lihat saja nanti,” ujar Trump dalam pertemuan Kabinet pada Kamis (10/4) sore. Dengan rincian tarif yang saat ini berlaku adalah tarif 145% untuk seluruh barang impor dari China. Tarif 25% terhadap produk aluminium, otomotif, dan barang dari Kanada dan Meksiko di luar perjanjian USMCA. Tarif 10% untuk seluruh impor lainnya.

Di sisi lain, Bursa Asia melanjutkan kenaikan pada perdagangan Kamis (9/4). Indeks Nikkei 225 Jepang melonjak 9,13%, dan Topix naik 8,09%. Sejalan, Hang Seng menguat 2,06%, Taiex Taiwan melesat 9,25%, dan CSI 300 China naik 1,31%. Kemudian, Kospi Korea Selatan naik 6,60% dan ASX 200 Australia naik 4,54%. Sementara itu, FTSE Straits Times menguat 5,43% dan FTSE Malay menguat 4,47%. Penguatan bursa Asia, menyusul kenaikan pembelian terbesar setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan penangguhan tarif yang lebih tinggi selama 90 hari terhadap semua negara kecuali China. Selain itu, investor akan terus mencermati saham China, karena AS menaikkan bea masuk impor dari China menjadi 125%, setelah China mengumumkan rencana untuk membalas dengan bea masuk sebesar 84% terhadap barang-barang Amerika.

Baca Juga :  Anak Usaha DMMX Perluas Bisnis Dengan Investasi di Flux Creative Universe

Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Jumat (11/4), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG hari ini berpotensi melemah kembali seiring dengan menguatnya tensi trade war US-China. Diperkirakan Support IHSG: 6150-6200 dan Resist IHSG: 6300-6400.”

Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi Trading Idea hari ini, yaitu: BRMS, MBMA, MDKA, WIFI, INET, dan MAPI.

Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;

BRMS, Buy on Weakness dengan area beli di 290-296, cutloss jika break di bawah 280. Potensi naik ke 308-314 short term.

MBMA, Spec Buy dengan area beli di 250-258, cutloss jika break di bawah 240. Potensi naik ke 268-274 short term.

MDKA, Spec Buy dengan area beli di 1140-1170, cutloss jika break di bawah 1100. Potensi naik ke 1270-1320 short term.

WIFI, Buy if Break 1990, dengan target naik ke 2050-2100 short term. Jika belum break di atas 1990, bisa antri beli di 1900-1950, cut di bawah 1900.

INET, Spec Buy dengan area beli di 100-104, cutloss jika break di bawah 95. Potensi naik ke 109-114 short term.

MAPI, Spec Buy dengan area beli di 1240-1260, cutloss jika break di bawah 1210. Potensi naik ke 1300-1350 short term.        


https://pasardana.id/news/2025/4/11/analis-market-1142025-ihsg-berpotensi-kembali-melemah/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here