
Beritamu.co.id – Di tahun 2024, PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IDX: IKAI) menghadapi beragam dinamika di sektor industri tempatnya beroperasi.
Meski situasi industri keramik mengalami tantangan yang cukup signifikan akibat kenaikan harga bahan baku dan gas industri, serta persaingan ketat dari produk impor, segmen perhotelan menunjukkan stabilitas dan kinerja yang positif.
Dalam menghadapi situasi ini, IKAI menerapkan strategi sinergi antar-segmen bisnisnya yang saling melengkapi dan menopang, serta memulai berbagai rencana strategis yang difokuskan pada optimalisasi kapasitas, inovasi produk, dan penguatan kolaborasi strategis untuk memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Melihat kinerja keuangan secara keseluruhan di tahun buku 2024, IKAI mencatat pendapatan usaha sebesar Rp176,8 miliar dengan Gross Profit Margin sebesar 47,02%.
Aset IKAI tercatat sekitar Rp1,1 triliun, sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya.
Posisi liabilitas dan ekuitas dipertahankan setara dengan tahun lalu dengan rasio debt to equity 0,3 kali.
Kontribusi segmen bisnis menunjukkan keseimbangan, dengan segmen keramik dan perhotelan masing-masing berkontribusi setara sebesar 50% terhadap total pendapatan.
Sinergi antar segmen ini menjadi kunci utama yang membantu IKAI bertahan di tengah tekanan industri dan ketidakpastian ekonomi, di mana margin usaha yang sehat dari sektor hospitality secara efektif mengimbangi perlambatan pertumbuhan di segmen keramik.
Segmen keramik dengan produk andalan Essenza yang memiliki pengenalan merek yang kuat di pasar mencatat pendapatan sebesar Rp88,3 miliar dengan Gross Profit Margin sekitar 18%.
Segmen ini masih menghadapi tantangan besar, seperti kenaikan signifikan harga gas industri, meningkatnya biaya bahan baku, persaingan ketat dari produk impor, serta permintaan domestik terhadap produk lokal yang secara umum melambat di Indonesia.
Untuk menjawab tantangan ini, di tahun 2024, IKAI secara proaktif melakukan inovasi produk seperti peluncuran varian Smooth Grip yang diterima baik oleh pasar dan di sisi lain berusaha melakukan intensifikasi pasar melalui jaringan distribusi modern, seperti Mitra10.
Selain melakukan efisiensi total, IKAI sedang menjajaki optimalisasi kapasitas produksi dengan rencana kerjasama strategis dalam skema produksi bersama dengan mitra bisnis terpilih.
Sementara itu, segmen bisnis perhotelan yang dikelola melalui prinsipal Swissbel Group dengan dua properti unggulan, Swiss-Belhotel Bogor dan Swiss-Belinn Gajah Mada Medan, mencatat pendapatan sebesar Rp88,5 miliar dengan Gross Profit Margin di kisaran 76%.
Lokasi strategis hotel-hotel ini di Bogor, kota penopang aktivitas ekonomi dan pariwisata Jakarta, serta Medan, pusat perdagangan penting dan hub strategis menuju Singapura dan Malaysia, akan mendukung kesinambungan segmen ini.
“Ke depan, IKAI akan memperkuat segmen hospitality dengan mengembangkan layanan tambahan di luar room & meeting, seperti jasa penunjang aktivitas bisnis, coworking spaces, serta konsep dining inovatif, guna meningkatkan daya tarik pelanggan,” jelas Direktur Utama IKAI, Yohas Raffli, dalam siaran pers, Rabu (09/4).
Lebih lanjut Yohas menegaskan, bahwa IKAI berkomitmen penuh untuk kembali kepada jati dirinya sebagai investment company melalui optimalisasi portofolio bisnis yang strategis.
“Perusahaan akan bertumbuh secara berkelanjutan bukan hanya melalui rutinitas operasional tetapi juga melalui inisiatif strategis. Repositioning model bisnis yang fokus pada segmen dengan nilai tambah tinggi di dalam rantai nilai usaha yang dipilih, efisiensi melalui sinergi antar segmen bisnis serta optimalisasi dan disiplin cash flow akan terus dilakukan agar perusahaan tidak hanya bertahan, namun juga mampu menciptakan nilai maksimal jangka panjang bagi seluruh pemegang saham,” tandasnya.
https://pasardana.id/news/2025/4/10/intikeramik-alamasri-industri-bukukan-pendapatan-usaha-sebesar-rp176-8-miliar-di-2024/