
Beritamu.co.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) ditutup melemah pada sesi perdagangan kemarin.
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) naik sebesar 8 basis poin (bp) dari level pada tanggal 27 Maret 2025 sebelum libur Ied Fitri menjadi 6,83%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) naik sebesar 8bp menjadi 7,08%.
Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) naik sebesar 8bp menjadi 7,08%.
Level yield curve SUN 10-tahun masih di dalam estimated weekly range di kisaran 7,02-7,24%.
Sedangkan volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp29,4 triliun kemarin, lebih tinggi dari volume transaksi di hari Kamis, 27 Maret 2025 yang tercatat sebesar Rp17,3 triliun.
FR0103 dan FR0104 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing – masing sebesar Rp7,9 triliun dan Rp3,2 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp6,9 triliun.
Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi di pasar valas dan SBN sebagai upaya untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Dampak dari intervensi tersebut telah membatasi peningkatan yield SUN 10-tahun, yang pada awal sesi perdagangan sempat meningkat sebesar 18bp hingga mencapai level 7,18%, sebelum akhirnya ditutup di level yang lebih rendah.
Data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah 0,41%, bergerak dari level Rp16.822/US$ pada hari Senin menjadi Rp16.891/US$ kemarin.
Dari eksternal, Indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung negatif, tercermin dari peningkatan yield US Treasury (UST).
Yield curve UST 5-tahun meningkat sebesar 6bp menjadi 3,88%, dan yield curve UST 10-tahun meningkat sebesar 11bp menjadi 4,26%.
Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia masih berada di level yang relatif tinggi, meningkat tipis sebesar 1bp menjadi 128bp.
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi masih berlangsungnya volatilitas harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0086, FR0059, FR0087, FR0096,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Rabu (09/4).
https://pasardana.id/news/2025/4/9/analis-market-0942025-ada-potensi-masih-berlangsungnya-volatilitas-harga-dan-yield-instrumen-sbn-berdenominasi-rupiah/