
Beritamu.co.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (24/3), IHSG ditutup turun 1.55%, dan masih disertai dengan net sell asing sebesar Rp103 Miliar.
Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBRI, ICBP, MAPI, BREN, dan BBNI.
Sementara itu, Indeks S&P 500 mencatat kenaikan tajam pada perdagangan Senin (25/3), penguatan tersebut didorong oleh saham Nvidia dan Tesla, serta indikasi bahwa pemerintahan AS yang akan mengambil pendekatan lebih moderat terkait tarif perdagangan. Indeks S&P 500 naik 1,76%, Nasdaq melonjak 2,27%, dan Dow Jones Industrial Average meningkat 1,42%. Kenaikan tersebut terjadi setelah laporan media pada akhir pekan mengindikasikan bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump kemungkinan akan mengecualikan beberapa sektor dari penerapan tarif baru yang dijadwalkan berlaku mulai 2 April. Sementara itu, saham Nvidia naik lebih dari 3%, saham Advanced Micro Devices melonjak 7%, mendorong indeks chip PHLX naik 3%. Saham Tesla naik hampir 12%, didukung oleh optimisme terhadap pengurangan tarif AS. Saham Dun & Bradstreet naik 3% setelah perusahaan setuju untuk diakuisisi oleh Clearlake Capital dalam kesepakatan senilai US$ 7,7 miliar. Sedangkan, saham Lockheed Martin turun lebih dari 1% setelah BofA Global Research menurunkan peringkatnya dari “buy” menjadi “neutral.”
Di sisi lain, mayoritas pasar Asia Pasifik sebagian besar naik pada Senin (24/3). Sebagian besar investor Asia Pasifik mengabaikan tenggat tarif Presiden AS Donald Trump pada 2 April 2025 yang semakin dekat. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,42%, sedangkan Kosdaq naik 0,11% setelah pemakzulan Perdana Menteri Korea Selatan (Han Duck-soo) dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi negara tersebut. Sementara itu, Nikkei 225 Jepang melemah 0,18%, dan Topix turun 0,47%. Indeks Hang Seng (HSI) Hong Kong naik 0,91%. CSI 300 China daratan naik 0,51%, setelah Perdana Menteri China Li Qiang memperingatkan meningkatnya ketidakstabilan. Pihaknya menyerukan agar negara-negara lainnya membuka pasar dan perusahaan. Indeks S&P/ASX 200 menguat 0,07%.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Selasa (25/3), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG hari ini berpotensi mencoba break resist di 6250, dan jika gagal masih berpotensi lanjut koreksi. Diperkirakan Support IHSG: 6000-6070 dan Resist IHSG: 6200-6250.”
Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan pelaku pasar diperdagangan hari ini, yaitu; SCMA, PTRO, AMRT, WIFI, PANI, dan INCO.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
SCMA, Spec Buy dengan area beli di 195, cutloss jika break di bawah 190. Jika tidak break di bawah 195, potensi naik ke 200-204 short term.
PTRO, Spec Buy dengan area beli di 2270-2400, cutloss jika break di bawah 2270. Jika tidak break di bawah 2400, potensi naik ke 2540-2600 short term.
AMRT, Spec Buy dengan area beli di 1790-1820, cutloss jika break di bawah 1770. Jika tidak break di bawah 1790, potensi naik ke 1850-1920 short term.
WIFI, Spec Buy dengan area beli di 1820, cutloss jika break di bawah 1800. Jika tidak break di bawah 1820, potensi naik ke 1860-1880 short term.
PANI, Spec Buy dengan area beli di 8100-8150, cutloss jika break di bawah 8000. Jika tidak break di bawah 8100, potensi naik ke 8300-8500 short term.
INCO, Spec Buy dengan area beli di 2100, cutloss jika break di bawah 2080. Jika tidak break di bawah 2100, potensi naik ke 2140-2170 short term.
https://pasardana.id/news/2025/3/25/analis-market-2532025-ihsg-berpotensi-bergerak-menguat/