ANALIS MARKET (06/3/2025): IHSG Diperkirakan Cenderung Bergerak di Zona Hijau

Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (05/3), IHSG ditutup menguat +150,1 poin (+2,37%) ke level 6.531,40.

Pergerakan IHSG berhasil ditutup di zona hijau, didorong oleh dua faktor utama, yaitu apresiasi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing dan peningkatan inflow dana asing ke pasar modal domestik.

Dari sisi eksternal, pelaku pasar terpantau memberikan perhatian signifikan terhadap perkembangan perang dagang global yang semakin intensif.

Peningkatan tensi perdagangan ini dipicu oleh implementasi tarif baru yang diberlakukan oleh Pemerintah AS terhadap produk-produk impor dari Kanada, Meksiko, dan China.

Kebijakan proteksionis ini mendorong negara-negara yang terkena dampak untuk mengambil tindakan balasan, yang berpotensi memberikan konsekuensi negatif terhadap kinerja perekonomian AS.

Lebih lanjut, eskalasi perang dagang turut berkontribusi terhadap peningkatan ketidakpastian dalam prospek ekonomi global.

Kondisi ini memicu spekulasi dan ekspektasi di kalangan pelaku pasar mengenai potensi kebijakan pelonggaran moneter, khususnya melalui pemangkasan suku bunga acuan oleh bank-bank sentral di berbagai negara.

Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup menguat, seperti DJIA (+1,14%), S&P 500 (+1,10%), & Nasdaq (+1,46%).

Gedung Putih telah mengonfirmasi bahwa General Motors (+7,2%), Ford (+5,7%), dan Stellantis (+9,2%) akan diberikan penundaan selama satu bulan terkait tarif yang diatur dalam Perjanjian AS-Meksiko-Kanada.

Keputusan ini berfungsi untuk meredakan kekhawatiran mengenai potensi dampak ekonomi yang mungkin timbul.

Pelaku pasar memandang langkah ini sebagai indikasi bahwa pemerintahan dapat melakukan negosiasi lebih lanjut terkait pengecualian tarif, yang pada gilirannya mendorong pemulihan pasar secara menyeluruh.

“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung bergerak di zona hijau seiring dengan meredanya arus outflow dana asing dan rencana buyback saham beberapa emiten ditengah koreksi yang cukup signifikan di market sepanjang bulan Februari lalu,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Kamis (06/3).