
Beritamu.co.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (27/2), IHSG ditutup turun 1.83%, tapi masih disertai dengan net sell asing sebesar Rp1.78 Triliun.
Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBRI, BBCA, BMRI, BRIS dan ICBP.
Sementara itu, Wall Street Ditutup Memerah, Disebabkan Nvidia menarik Nasdaq dan S&P 500. Indeks S&P 500 dan Nasdaq berakhir turun tajam pada Kamis (27/2), tertekan oleh pelemahan saham produsen chip Nvidia setelah laporan keuangannya gagal menaikkkan kembali reli AI di Wall Street. Sementara itu, investor mencermati data yang mengindikasikan perlambatan ekonomi AS. Indeks S&P 500 turun 1,59%, Nasdaq anjlok 2,78% dan Dow Jones Industrial Average melemah 0,45%. Saham Nvidia merosot 8,5%, menghapus nilai pasar sebesar US$274 miliar, setelah perusahaan yang berbasis di Silicon Valley tersebut memberikan proyeksi margin kotor kuartalan yang lebih lemah dari perkiraan, meskipun prospek pendapatan tetap optimis. Saham produsen chip lainnya seperti Broadcom dan Advanced Micro Devices juga ikut turun masing-masing lebih dari 7% dan 5%, menyebabkan indeks semikonduktor Philadelphia anjlok 6,1%. Sementara itu, peluncuran model kecerdasan buatan (AI) berbiaya rendah dari perusahaan China, DeepSeek, pada Januari lalu telah mendinginkan reli AI di Wall Street. Selain itu, menanti rilis indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), yang dijadwalkan pada Jumat (28/2).
Di sisi lain, Bursa Saham Asia-Pasifik beragam pada perdagangan Kamis (27/2), setelah indeks utama Wall Street mencatat kenaikan meskipun di tengah ancaman tarif baru dari Presiden AS, Donald Trump. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 naik 0,33%. Sementara itu, di Jepang, Nikkei 225 menguat 0,30% dan Topix naik 0,73%. Namun, di Korea Selatan, Kospi turun 0,73%, dam indeks Kosdaq melemah 0,07%. Saham Seven & i Holdings, operator toko swalayan asal Jepang, menurun signifikan sebesar 11% setelah upaya akuisisi oleh keluarga pendirinya gagal mendapatkan pembiayaan. Berdasarkan laporan Yomiuri, perusahaan tersebut telah membatalkan rencana pembelian manajemen yang sebelumnya diperkirakan mencapai lebih dari 8 triliun yen (sekitar US$ 53,69 miliar). Indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,50, Taiex Taiwan turun 1,49%, sedangkan Shanghai Composite naik 0,23%.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG hari ini berpotensi koreksi kembali karena pergerakan Rupiah yang melemah dan result BBRI 1M25 yang kurang baik. Diperkirakan Support IHSG: 6200-6400 dan Resist IHSG: 6500-6600.”
Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan pelaku pasar diperdagangan hari ini, yaitu; BRMS, BBCA, ELSA, BRIS, ANTM, dan RATU.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
BRMS, Spec Buy dengan area beli di 380, cutloss jika break di bawah 372. Jika tidak break di bawah 380, potensi naik ke 390-396 short term.
BBCA, Spec Buy dengan area beli di 8500, cutloss jika break di bawah 8450. Jika tidak break di bawah 8500, potensi naik ke 8650-8800 short term.
ELSA, Spec Buy dengan area beli di 384, cutloss jika break di bawah 378. Jika tidak break di bawah 384, potensi naik ke 392-400 short term.
BRIS, Spec Buy dengan area beli di 2600, cutloss jika break di bawah 2580. Jika tidak break di bawah 2600, potensi naik ke 2650-2700 short term.
ANTM, Spec Buy dengan area beli di 1620, cutloss jika break di bawah 1610. Jika tidak break di bawah 1610, potensi naik ke 1635-1655 short term.
RATU, Spec Buy dengan area beli di 7200, cutloss jika break di bawah 7050. Jika tidak break di bawah 7200, potensi naik ke 7450-7600 short term.
https://pasardana.id/news/2025/2/28/analis-market-2822025-ihsg-berpotensi-lanjutkan-koreksi/