Categories: MARKET

ANALIS MARKET (23/1/2025): Ada Potensi Peningkatan Volatilitas Harga dan Yield SBN Berdenominasi Rupiah

Beritamu.co.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) kembali ditutup menguat pada sesi perdagangan kemarin.

Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) turun sebesar 2 bp menjadi 6,87%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) turun sebesar 2 bp menjadi 7,08%.

Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 4 bp menjadi 7,09%.

Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range di minggu ini, yaitu di kisaran 7,00 – 7,21%.

Sedangkan volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp13,8 triliun kemarin, lebih rendah dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp24,6 triliun.

FR0103 dan FR0106 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing – masing sebesar Rp2,2 triliun dan Rp1,2 triliun.

Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp729,3 miliar.

Related Post

Data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat sebesar 0,39%, bergerak dari level Rp16.343/US$ di hari Selasa menjadi Rp16.280/US$ di hari Rabu.

Dari eksternal, Indikator global menunjukkan perubahan sentimen menjadi cenderung negatif bagi pasar obligasi, tercermin dari peningkatan yield US Treasury (UST).

Yield curve UST 5-tahun meningkat sebesar 3bp menjadi 4,43%, dan yield curve UST 10-tahun meningkat sebesar 3bp menjadi 4,60%.

Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia turun sebesar 1bp menjadi 74bp.

“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan volatilitas pada harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0040, FR0086, FR0056, FR0078, FR0087, FR0096,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Kamis (23/1).


https://pasardana.id/news/2025/1/23/analis-market-2312025-ada-potensi-peningkatan-volatilitas-harga-dan-yield-sbn-berdenominasi-rupiah/

Yulia Vera

Recent Posts

Pupuk Kaltim Teken Kontrak EPC Pembangunan Pabrik Soda Ash Pertama di Indonesia

Beritamu.co.id-PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) resmi menandatangani kontrak Engineering, Procurement, and Construction (EPC) untuk…

2 hours ago

KPK Apresiasi OJK atas Inovasi Penguatan Integritas Organisasi Berkelanjutan

Beritamu.co.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan apresiasi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas…

3 hours ago

INET Masuk Kompas100, Ini Fundamental dan Prospek Kinerja Sinergi Andalan Prima

Beritamu.co.id - Indeks Kompas100 mengalami evaluasi mayor untuk periode efektif konstituen mulai 3 Februari hingga…

3 hours ago

Jelang 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran, Pertamina Tegaskan Dukung Asta Cita Melalui Penerapan GCG

Beritamu.co.id - Mendukung 100 hari kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran serta sejalan dengan Asta Cita pada bidang…

4 hours ago

Ditutup di Level 7.232, IHSG Kamis Melemah -0,34 Persen

Beritamu.co.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore ini, Kamis (23/1/2025) berakhir…

4 hours ago

ANALIS MARKET (23/1/2025): IHSG Diperkirakan Cenderung Menguat

Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (22/01), IHSG ditutup menguat…

6 hours ago