
Beritamu.co.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) mengalami pelemahan pada perdagangan di awal pekan ini.
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) naik sebesar 4 bp menjadi 6,92%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) naik sebesar 4 bp menjadi 7,14%.
Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) naik sebesar 2 bp menjadi 7,16%.
Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range di minggu ini, yaitu di kisaran 7,00 – 7,21%.
Sedangkan volume transaksi SBN secara outright traded tercatat sebesar Rp9,2 triliun kemarin, lebih rendah dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp17,8 triliun.
FR0100 dan PBS003 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing – masing sebesar Rp1,5 triliun dan Rp1,0 triliun. Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp1,3 triliun.
Data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat tipis sebesar 0,07%, bergerak dari level Rp16.380/US$ di hari Jumat menjadi Rp16.368/US$ di hari Senin (20/1).
Dari eksternal, Bursa obligasi Amerika Serikut libur pada tanggal 20 Januari 2025 untuk memperingati Martin Luther King Jr. Day.
Per posisi Jumat, yield curve US Treasury (UST) 5-tahun tercatat berada di level 4,42%, dan yield curve UST 10-tahun tercatat di 4,61%.
Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia per pagi ini mencatatkan penurunan tipis sebesar 1bp menjadi 77bps.
Pemerintah Indonesia akan melaksanakan lelang SUN pada tanggal 21 Januari 2025 dengan target indikatif sebesar Rp26 triliun dan target maksimal 150% dari target indikatif (Rp39 triliun).
Pada Lelang SUN sebelumnya tanggal 7 Januari 2025, total incoming bid mencapai Rp31,7 triliun.
Menilai situasi pasar terkini, BNI Sekuritas memperkirakan total incoming bid pada lelang hari ini akan berada di kisaran Rp30-50 triliun.
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan volatilitas pada harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0086, FR0090, FR0042, FR0078, FR0087, FR0096,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Selasa (21/1).
https://pasardana.id/news/2025/1/21/analis-market-2112025-ada-potensi-peningkatan-volatilitas-harga-dan-yield-sbn-berdenominasi-rupiah/