Categories: MARKET

ANALIS MARKET (15/1/2025): Ada Potensi Peningkatan Volatilitas Harga dan Yield SBN Berdenominasi Rupiah

Beritamu.co.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) ditutup bervatiatif pada sesi perdagangan kemarin (14/1).

Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) turun sebesar 2 bp menjadi 7,14%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) naik sebesar 3 bp menjadi 7,28%.

Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) meningkat tipis sebesar 1bp menjadi 7,28%.

Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range di minggu ini, yaitu di kisaran 7,01 – 7,29%.

Sedangkan volume transaksi SBN secara outright traded tercatat sebesar Rp16,2 triliun kemarin, tidak banyak berubah dibandingkan dengan volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp15,9 triliun.

PBS003 dan FR0100 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing – masing sebesar Rp2,3 triliun dan Rp2,1 triliun.

Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp1,5 triliun.

Data DJPPR menunjukkan total incoming bid pada lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) kemarin mencapai Rp14,1 triliun, lebih tinggi dibandingkan lelang SBSN sebelumnya yang mencapai Rp10,8 triliun.

Related Post

Dari ketujuh seri yang ditawarkan, Pemerintah menetapkan total amount awarded sesuai dengan target indikatif Rp10 triliun.

Di sisi lain, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat sebesar 0,08%, bergerak dari level Rp16.283/US$ di hari Senin menjadi Rp16.270/US$ di hari Selasa.

Dari eksternal, Indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung positif, tercermin dari penurunan yield US Treasury (UST) dan level Credit Default Swap (CDS) Indonesia.

Yield curve UST 5-tahun turun sebesar 2bp menjadi 4,59%, dan yield curve UST 10-tahun turun sebesar 1bp menjadi 4,78%.

Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia mencatatkan penurunan sebesar 2bp menjadi 80bp.

“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan volatilitas pada harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0081, FR0059, FR0101, FR0104, FR0087, FR0096, FR0100,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Rabu (15/1).


https://pasardana.id/news/2025/1/15/analis-market-1512025-ada-potensi-peningkatan-volatilitas-harga-dan-yield-sbn-berdenominasi-rupiah/

Yulia Vera

Recent Posts

Indeks Kospi Terjun 3,88 Persen

Beritamu.co.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, terjun 126,03 poin,…

48 mins ago

AWAN Bukukan Laba Bersih Rp4,22 Miliar di Kuartal II 2025, Melejit 150% YoY

Beritamu.co.id - PT Era Digital Media Tbk (IDX: AWAN) mengumumkan laporan keuangan periode kuartal…

1 hour ago

Ditutup ke Level 7.537, IHSG Akhir Pekan Menguat -0,71 Persen

Beritamu.co.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore akhir pekan ini, Jumat…

2 hours ago

Bukan Cuma Tentang Bertahan Hidup, Begini Cara Generasi Sandwich Membangun Masa Depan

Beritamu.co.id – Laporan PINA Indonesia 2024 mengungkapkan, bahwa hampir 8 dari 10 penduduk Indonesia kini…

2 hours ago

Pola Transaksi Saham HBAT dan IRSX Masuk UMA

Beritamu.co.id - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mencermati pergerakan harga Saham PT Minahasa Membangun Hebat…

3 hours ago

INDF Bukukan Penjualan Neto Konsolidasi Rp59,84 Triliun di Semester 1 – 2025, Naik 4% YoY

Beritamu.co.id - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) (IDX: INDF) (Perseroan) mengumumkan kinerja keuangan…

4 hours ago