Beritamu.co.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Wall Street ditutup lebih tinggi pada perdagangan hari Jumat (22/12/24), di mana ketiga indeks utama membukukan kenaikan mingguan, seiring para investor merasa nyaman dengan data ekonomi yang kuat di AS.
Ukuran aktivitas bisnis di negara ekonomi terbesar dunia ini melesat ke level tertinggi dalam 31 bulan pada November, didorong oleh harapan akan suku bunga yang lebih rendah dan kebijakan yang lebih ramah bisnis dari pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump tahun depan.
Indeks Russell 2000 yang berfokus pada pasar domestik mengungguli indeks berkapitalisasi besar dan naik 1,8%.
Indeks naik 4,3% selama seminggu, ditutup pada level tertinggi dalam lebih dari seminggu. Indeks yang melacak value stocks S&P 500 naik 0,78% secara para investor beralih dari growth stocks.
Alhasil Dow Jones Industrial Average melonjak 426,16 poin, atau hampir 1% ke atas level 44000 tepatnya menjadi 44.296,51, S&P 500 naik 0,35%, dan Nasdaq Composite menguat 0,16%.
Rotasi ke saham-saham cyclical termasuk sektor Industri yang memimpin S&P500 dengan apresiasi 1.36%, mendorong indeks naik di tengah melemahnya sektor Teknologi dan juga sektor Barang Konsumsi yang merupakan sektoral dengan penurunan terbesar 0.69%.
MARKET SENTIMENT : Di tengah penantian pasar menunggu pilihan Menteri Keuangan kabinet Trump , ekspektasi terhadap langkah kebijakan moneter Federal Reserve pada bulan Desember berubah-ubah antara jeda dan pemangkasan, karena pelaku pasar mempertimbangkan kemungkinan dampak rencana Trump terhadap tekanan harga. Ada kemungkinan 59,6% bank sentral akan menurunkan biaya pinjaman sebesar 25 basis poin, menurut CME FedWatch Tool.
– Data aktivitas bisnis yang dirilis pada hari Jumat, menunjukkan bahwa ekonomi AS relatif tetap sehat, menyusul data klaim pengangguran yang kuat dirilis Kamis lalu. Indeks US COMPOSITE PMI, yang melacak sektor manufaktur dan jasa, meningkat ke level tertinggi sejak April 2022, dengan sektor jasa menyumbang peningkatan terbesar. S&P Global US Manufacturing PMI naik menjadi 48,8 pada bulan November, dari 48,5 pada bulan sebelumnya ; sementara Services PMI yang lebih signifikan melonjak menjadi 57,0, dari 55,0 pada bulan Oktober. UNIV. OF MICHIGAN memperkirakan Inflasi 1 tahun ke depan di angka 2.6% , dan 3.2% untuk ekspektasi 5 tahun ke depan ; di tengah sentimen konsumen yang masih relatif lesu saat ini.
– Konflik Geopolitik juga menjadi perhatian utama minggu ini karena investor memantau pertukaran rudal antara Ukraina dan Rusia, setelah Moskow menurunkan ambang batasnya untuk pembalasan nuklir.
MARKET EROPA : Aktivitas bisnis EUROZONE turun tajam bulan ini akibat kontraksi yang dominan di sektor Jasa , sedangkan Manufaktur semakin terjerumus dalam resesi. Di JERMAN , negara ekonomi terbesar di Eropa, ekonomi tumbuh kurang dari yang diperkirakan sebelumnya pada kuartal ketiga. GERMAN GDP 3Q terdata hanya tumbuh 0.1% qoq , kurang dari ekspektasi ; menyebabkan pertumbuhan ekonomi secara tahunan kembali jatuh dalam resesi, minus 0.3% yoy.
– Situasi belanja yang tak bersemangat juga nampak di INGGRIS di mana bulan Oct terdata Retail Sales mereka drop 0.7% mom dan turun menjadi 2,4% yoy, lebih rendah dari estimasi & bulan sebelumnya. Tak heran perkiraan awal Composite PMI Inggris tergelincir ke bawah angka 50 tertekan kontraksi sektor Manufaktur, sementara industri Jasa bertahan sekuat tenaga di perbatasan wilayah ekspansi.
KOMODITAS : Harga MINYAK naik sekitar 1% pada hari Jumat, mencapai level tertinggi dalam 2 minggu, dipicu perang yang semakin memanas di Ukraina minggu lalu maka meningkatkan premi risiko geopolitik pasar. Harga futures BRENT naik 94 sen, atau 1,3%, menjadi USD 75,17 / barel ; sedangkan minyak mentah US WTI terkerek USD 1,14, atau 1,6%, ke level USD 71,24.
INDONESIA ; mencatat pertumbuhan Uang Beredar (money supply) bulan Oct sebesar 6.7%. Asing terdata kembali keluar dari pasar ekuitas Indonesia sebesar IDR 116 milyar, menyebabkan total angka Foreign Net Sell YTD adalah IDR 18.51 triliun. Nilai tukar RUPIAH masih relatif lesu di 15,870 / USD. IHSG yang sudah beberapa kali ini menguji Resistance terdekat : MA10 kali ini menjegal persis di titik High kemarin 7215.7, di tengah RSI yang memang mengindikasikan positive divergence.
Menyikapi beragam kondisi tersebut, analis NH Korindo Sekuritas menyarankan para investor / trader untuk break out resistance tersebut sebelum mengambil posisi pembelian lebih banyak, karena dengan demikian akan lebih besar chance IHSG untuk terus melaju menuju Target berikut : 7345.
“IHSG berpotensi Rebound,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Senin (25/11).
https://pasardana.id/news/2024/11/25/analis-market-25112024-ihsg-berpotensi-rebound/
Beritamu.co.id - Josef Kandiawan selaku Direktur Utama PT Ace Oldfields Tbk (IDX: KUAS) telah…
Beritamu.co.id - Riset harian Samuel Sekuritas menyebutkan, pasar saham AS ditutup menguat pada Jumat…
Beritamu.co.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (22/11), IHSG…
Beritamu.co.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (22/11), IHSG…
Beritamu.co.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan sebelumnya (22/11), IHSG ditutup menguat…
Beritamu.co.id - Emiten bidang Distribusi dan Pedagang Ritel Produk dan Layanan Komunikasi Selular dan…