Categories: MARKET

Mendag Siapkan Tiga Program Andalan Siasati Dampak Kenaikan PPN 12 Persen

Beritamu.co.id – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso merespon beragam kritikan terkait Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen yang dianggap berpotensi menekan daya beli.

Budi mengatakan bahwa kementeriannya telah menyiapkan berbagai program untuk menjaga daya beli masyarakat tetap stabil.

“Tadi saya sampaikan program-program yang kami jalankan, terutama tiga fokus utama Kemendag, itu salah satunya bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat,” ujarnya di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (20/11).

Ada tiga program kerja utama yang menjadi fokus Kemendag, yang pertama pengamanan pasar dalam negeri. Yaitu dengan cara melakukan stabilisasi harga dan ketersediaan bahan pokok, peningkatan sarana perdagangan dalam negeri, fasilitasi pengembangan dan sertifikasi produk, pengawasan perdagangan, kepastian dan kemudahan usaha, serta pemberdayaan dan pengembangan produk dalam negeri.

Kedua, perluasan pasar ekspor. Dengan cara penguatan diplomasi perdagangan internasional, serta peningkatan promosi dan informasi ekspor.

Dan yang ketiga, peningkatan UMKM “BISA” ekspor. Dimana, program “BISA” merupakan singkatan dari Berani, Inovasi, Siap, Adaptasi, bertujuan untuk mencetak eksportir baru melalui peningkatan inovasi desain, pencetakan eksportir UMKM baru, dan peningkatan peran agregator untuk memperluas pasar.

Menurut Budi, pihaknya tak mungkin hanya menjalankan satu program untuk meningkatkan daya beli masyarakat. 

Related Post

Dia bilang, ketiga program itu harus berjalan serentak untuk menjaga perekonomian. Kata Budi, program-program itu memastikan semua unsur dalam ekosistem perekonomian tetap berjalan.

“Kalau tiga program utama kami berjalan dengan baik, tentunya dampaknya akan positif bagi perekonomian, termasuk ekspor. Kita tidak bisa hanya fokus pada satu aspek, semua ekosistemnya harus berjalan,” tukasnya.

Diketahui, kenaikan PPN dari 11 persen menjadi 12 persen akan mulai berlaku pada 1 Januari 2025. Harga barang dan jasa diprediksi akan naik, karena produsen dan penjual umumnya akan membebankan pajak itu ke konsumen.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan kenaikan tarif PPN 12 persen akan tetap berjalan sesuai mandat Undang-Undang Nomor 7/ 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan. 

Menurut Bendahara Negara ini, penyusunan kebijakan perpajakan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi di berbagai sektor.


https://pasardana.id/news/2024/11/21/mendag-siapkan-tiga-program-andalan-siasati-dampak-kenaikan-ppn-12-persen/

Yulia Vera

Recent Posts

SIDO Siap Tebar Dividen Interim Rp22 per Saham. Cek Jadwalnya di Sini!

Beritamu.co.id - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (IDX: SIDO) menyampaikan jadwal…

29 mins ago

Pola Transaksi Saham MGNA dan SGER Masuk UMA

Beritamu.co.id - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mencermati pergerakan harga Saham PT Magna Investama Mandiri…

1 hour ago

ANALIS MARKET (31/10/2025): IHSG Diperkirakan Bergerak Sideways

Beritamu.co.id – Riset harian Samuel Sekuritas menyebutkan, Bursa AS ditutup melemah pada Kamis (30…

2 hours ago

ANALIS MARKET (31/10/2025): IHSG Diperkirakan Cenderung Bergerak di Zona Hijau

Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (30/10), IHSG ditutup menguat…

3 hours ago

ANALIS MARKET (31/10/2025): IHSG Diproyeksi Masih Bullish

Beritamu.co.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, Indeks-indeks utama Wall Street secara kolektif melemah…

3 hours ago

Pro-Kontra Kereta Cepat, Luhut Sebut Whoosh Sudah Beri Dampak Ekonomi

Beritamu.co.id – Dewan Ekonomi Nasional (DEN) yang diketuai oleh Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim bahwa…

4 hours ago