Beritamu.co.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, pasar ekuitas global merosot pada perdagangan hari Rabu (20/11/24) secara para investor mempertimbangkan konflik Russia vs Negara Barat; sementara Bitcoin mencapai rekor tertinggi baru dan US Dollar menguat setelah 3 sesi berturut-turut mengalami kerugian.
Penggerak sentimen pasar AS : saham Nvidia turun 0,4% setelah perusahaan chip AI itu memperkirakan pendapatan kuartal keempat sebagian besar sejalan dengan estimasi analis.
Saham perusahaan paling berharga di dunia itu sebelumnya ditutup turun 0,8% dalam perdagangan jam reguler pada hari Rabu.
Indeks acuan S&P 500 berakhir flat sementara Dow Jones Industrial Average menguat dan Nasdaq berakhir lebih rendah.
Indeks DJIA naik 0,32% ke level 43.408,47, S&P 500 datar di 5.917,11, dan Nasdaq Composite tergelincir 0,11%.
Indeks MSCI All-World terpangkas 0,16% menjadi 847,84 , sedangkan saham Eropa ditutup minus tipis 0,02%.
MARKET SENTIMENT : Aset safe-haven seperti Emas dan obligasi pemerintah terangkat pada hari Selasa setelah berita tentang Ukraina yang meluncurkan rudal ATACMS buatan AS ke Rusia, dan dengan Rusia yang mengumumkan telah menurunkan ambang batas untuk aksi serangan ke infrastruktur nuklir. Namun, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov terpantau meremehkan ancaman nuklir, dengan demikian membantu menenangkan pasar.
– Para investor juga mencermati pilihan Presiden AS terpilih Donald Trump untuk posisi Menteri Keuangan, yang mungkin akan diumumkan pada hari Rabu malam waktu setempat.
– Untuk indikator ekonomi yang bisa menjadi perhatian pasar hari ini adalah angka Initial Jobless Claims (consensus : bertambah jadi 220k), Philadelphia Fed Manufacturing Index (Nov) : diperkirakan merosot ke 6.3 dari 10.3 bulan sebelumnya, serta lebih banyak data terkait sektor perumahan AS : Existing Home Sales (Oct) .
CURRENCY & FIXED INCOME : Kebijakan President Trump yang berpotensi kembali memanaskan Inflasi masih menjadi tema yang mendongkrak DOLLAR INDEX (DXY) naik 0,54% menjadi 106,68, menghentikan 3 sesi penurunan berturut-turut tetapi masih di bawah level tertinggi setahun. Indeks ini telah naik hampir 3% sejak Pemilu AS tanggal 5 November. Dollar terakhir naik 0,48% terhadap Yen pada 155,40. Terhadap Swiss Franc, Dollar pun menguat 0,2% pada 0,88410.
– Yuan China melemah terhadap Dollar AS setelah PBOC mempertahankan suku bunga acuan tetap di level 3.10% dan 3.60% utk tenor jangka panjang (5Y), keduanya sesuai konsensus.
– BITCOIN, yang mencapai rekor tertinggi baru hampir menyentuh USD 95.000, naik 2,53% pada USD 94.579,01. Harganya telah naik lebih dari 30% sejak pemilihan Trump, didukung oleh ekspektasi bahwa ia akan menciptakan lingkungan regulasi yang lebih ramah terhadap mata uang kripto. Kenaikan Bitcoin juga dibantu oleh laporan Financial Times bahwa Trump Media and Technology Group, yang mengoperasikan Truth Social dan mayoritas dimiliki oleh Trump, hampir mengakuisisi seluruh saham perusahaan perdagangan kripto Bakkt.
KOMODITAS : Harga EMAS naik untuk sesi ketiga berturut-turut hingga mencapai titik tertinggi dalam seminggu. Harga spot emas menguat 0,69% di harga USD 2.649,89 / ons.
– Harga MINYAK ditutup lebih rendah setelah stok minyak mentah dan bensin AS naik lebih dari perkiraan pada minggu lalu. Harga minyak mentah BRENT untuk Januari ditutup turun 0,68% pada USD 72,81. Sementara harga minyak mentah AS West Texas Intermediate untuk Desember yang berakhir pada hari Rabu, ditutup melemah 0,75% pada USD 68,87, sementara kontrak US WTI yang lebih aktif untuk Januari ditutup turun 0,71% pada USD 68,75.
MARKET EROPA : Inflasi INGGRIS (Oct) 0.1% lebih tinggi dari perkiraan , pada angka 2.3% yoy, sesuai estimasi kembali memanas dari bulan sebelumnya 1.7%, dan kembali di atas Target batas aman BOE 2%. Kenaikan harga barang & jasa yang sama juga terjadi di JERMAN namun kali ini di tingkat Produsen, di mana GERMAN PPI (Oct) berada pada tingkat 0.2% mom, beranjak dari posisi deflasi -0.5% pada bulan Sept.
INDONESIA : RDG BI memunculkan keputusan suku bunga tetap di level 6.0%, sesuai perkiraan, namun RUPIAH belum jua bergeming dari kisaran di atas 15,800 ( tepatnya 15,859 saat ini), sementara Net Sell asing terpantau masih mengalir sebesar IDR 585.17 milyar (RG market) dengan konsentrasi buangan masih sekitar bluechips BBRI & TLKM.
Secara teknikal, analis NH Korindo Sekuritas melihat, IHSG perlu banyak motivasi untuk mendobrak Resistance pertama : MA10 yang menghadang persis di titik High kemarin 7229.71.
Jika break out ini telah terjadi, maka lebih sah untuk lakukan Average Up seraya mengawal IHSG naik ke arah Target 7400-7500
Di sisi lain, tak tertutup kemungkinan IHSG masih perlu lunasi takdir turunnya menuju Support yang lebih mumpuni di sekitar level psikologis 7000.
“IHSG berpotensi Rebound,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Kamis (21/11).
https://pasardana.id/news/2024/11/21/analis-market-21112024-ihsg-berpotensi-rebound/
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Lembaga Keuangan…
Beritamu.co.id - PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) kembali hadir dalam KPR BRI Property…
Beritamu.co.id - PT Delta Dunia Makmur Tbk (Delta Dunia Group) (IDX: DOID), melalui anak…
Beritamu.co.id - PT Unilever Indonesia Tbk (IDX: UNVR) menyampaikan Laporan Informasi atau Fakta Material…
Beritamu.co.id - Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (IDX:…
Beritamu.co.id - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) (IDX: EXCL) telah menyiapkan jaringan untuk…