Beritamu.co.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) bergerak variatif pada sesi perdagangan kemarin.
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) tidak berubah di level 6,68%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) turun sebesar 2 basis poin ke level 6,86%.
Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 1 basis poin ke level 6,91%.
Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range di minggu ini, yaitu di kisaran 6,78%-7,05%.
Sedangkan Volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp8,8 triliun kemarin, lebih rendah dari volume transaksi di hari Jumat yang tercatat sebesar Rp13,9 triliun.
FR0081 dan FR0098 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing – masing sebesar Rp1,2 triliun dan Rp1,1 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp1,1 triliun.
Di sisi lain, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat 0,11%, bergerak dari level Rp15.874/US$ di hari Jumat menjadi Rp15.857/US$.
Dari eksternal, indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung mixed. Yield curve US Treasury (UST) 5-tahun turun sebesar 2bp menjadi 4,28% dan yield curve UST 10-tahun turun sebesar 1bp menjadi 4,42%.
Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia meningkat sebesar 1bp menjadi 74bp.
Pemerintah akan melakukan lelang Surat Berharga Syariah Negara pada tanggal 19 November 2024 dengan target indikatif sebesar Rp9,0 triliun.
Pada Lelang sebelumnya tanggal 5 November 2024, total incoming bid mencapai Rp16,3 triliun dengan total awarded bid sebesar Rp10,2 triliun.
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan volatilitas harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0086, FR0101, FR0082, FR0073, FR0091, FR0096, FR0080, FR0098,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Selasa (19/11).
https://pasardana.id/news/2024/11/19/analis-market-19112024-ada-potensi-peningkatan-volatilitas-harga-dan-yield-sbn-berdenominasi-rupiah/
Beritamu.co.id - Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo, Jepang, naik 193,58 poin, atau…
Beritamu.co.id - Perkuat ekosistem reksa dana di pasar modal Indonesia melalui regulasi yang lebih…
Beritamu.co.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, naik 2,88 poin,…
Beritamu.co.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (18/11), IHSG ditutup melemah…
Beritamu.co.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (18/11), IHSG ditutup melemah -0,38%…
Beritamu.co.id - Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, pasar saham global menguat pada perdagangan…