Categories: MARKET

ANALIS MARKET (12/11/2024) : Ada Potensi Peningkatan Demand SBN Berdenominasi Rupiah

Beritamu.co.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) bergerak variatif pada sesi perdagangan awal pekan ini. 

Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) turun sebesar 9 basis poin menjadi 6,49%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) tidak bergerak di level 6,69%. 

Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) naik 1 bp menjadi 6,75%. 

Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range di minggu ini, yaitu di kisaran 6,61%-6,88%.

Sedankan volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp15,8 triliun kemarin, lebih rendah dari volume transaksi di hari Jumat yang tercatat sebesar Rp17,2 triliun. 

FR0104 dan FR0101 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing – masing sebesar Rp2,1 triliun dan Rp1,9 triliun. 

Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp760,7 miliar.

Di sisi lain, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah 0,11%, bergerak dari level Rp15.672/US$ di hari Jumat menjadi Rp15.690/US$.

Dari eksternal, Bursa obligasi Amerika Serikat tutup pada 11 November 2024 untuk memperingati Veterans Day. 

Related Post

Per posisi Jumat, yield curve US Treasury (UST) 5-tahun berada di level 4,20%, dan yield curve UST 10-tahun berada di level 4,30%.

Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia masih bertahan di level 69bp. 

Pemerintah Indonesia akan melaksanakan lelang SUN pada tanggal 12 November 2024 dengan target indikatif sebesar Rp22 triliun dan target maksimal Rp33 triliun. 

Pada Lelang sebelumnya tanggal 29 Oktober 2024, total incoming bid mencapai Rp29,6 triliun. 

Menilai situasi pasar terkini, diperkirakan total incoming bid pada Lelang hari ini akan berada di kisaran Rp45-65 triliun. 

“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan demand terhadap instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0082, FR0073, FR0080, FR0103, FR0045, FR0075,” sebut Amir Dalimunthe selaku Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas dalam riset Selasa (12/11).


https://pasardana.id/news/2024/11/12/analis-market-12112024-ada-potensi-peningkatan-demand-sbn-berdenominasi-rupiah/

Yulia Vera

Recent Posts

Dorong Kreativitas yang Berdampak Sosial, Bank Saqu Hadirkan Good Gesture di IdeaFest 2025

Beritamu.co.id — Bank Saqu, layanan perbankan dari Astra Financial dan WeLab, kembali menegaskan komitmennya…

4 hours ago

OJK Tegaskan Transformasi Digital Harus Sejalan dengan Pelindungan Konsumen

Beritamu.co.id - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen…

4 hours ago

Sepekan Perdagangan BEI: Kapitalisasi Pasar Tembus Rp14.857 Triliun, Turun 2,48% Dibanding Sepekan Sebelumnya

Beritamu.co.id - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 27—31 Oktober…

5 hours ago

Bundamedik Tbk Bukukan Pendapatan Rp397 Miliar di Kuartal III, Naik 7% YoY

Beritamu.co.id - PT Bundamedik Tbk (IDX: BMHS – Bundamedik Healthcare System) mampu mendorong kinerja…

6 hours ago

Ditutup di Level 8.163, IHSG Akhir Pekan Melemah -0,25 Persen

Beritamu.co.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore akhir pekan ini, Jumat…

10 hours ago

Indeks Kospi Naik 0,5 Persen

Beritamu.co.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, naik 20,61 poin,…

11 hours ago