Categories: MARKET

ANALIS MARKET (29/10/2024) : Ada Potensi Peningkatan Volatilitas Harga dan Yield SBN Berdenominasi Rupiah

Beritamu.co.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) mengalami pelemahan pada sesi perdagangan kemarin (28/10). 

Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) naik sebesar 8 basis poin menjadi 6,64%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) naik sebesar 11 basis poin ke level 6,80%. 

Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) naik sebesar 7 basis poin ke level 6,82%. 

Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range di minggu ini, yaitu di kisaran 6,64%-6,84%.

Sedangkan volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp11,7 triliun kemarin, lebih rendah dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp12,8 triliun. 

FR0100 dan FR0103 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing – masing sebesar Rp3,6 triliun dan Rp1,8 triliun. 

Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp793,6 miliar.

Di sisi lain, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah 0,5%, bergerak dari level Rp15.647/US$ di hari Jumat menjadi Rp15.724/US$.

Related Post

Dari eksternal, Indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung negatif, tergambar dari peningkatan yield US Treasury (UST). 

Yield curve UST 5-tahun meningkat sebesar 4bp menjadi 4,11%, dan yield curve UST 10-tahun meningkat sebesar 3bp menjadi 4,28%. 

Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia bertahan di level 69bp. 

Level CDS tersebut masih relatif rendah dibandingkan level historikalnya selama 3 tahun terakhir.

Sementara itu, Pemerintah Indonesia akan melaksanakan lelang SUN pada tanggal 29 Oktober 2024 dengan target indikatif sebesar Rp22 triliun dengan target maksimal Rp33 triliun. 

Dengan mempertimbangkan kondisi pasar dalam beberapa hari terakhir, kami memperkirakan total incoming bid akan berada di kisaran Rp45-65 triliun.

“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan volatilitas harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, kami memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0104, FR0087, FR0054, FR0100, FR0068, FR0103, FR0072, FR0075, FR0098,” sebut Head of Fixed Income BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Selasa (29/10).


https://pasardana.id/news/2024/10/29/analis-market-29102024-ada-potensi-peningkatan-volatilitas-harga-dan-yield-sbn-berdenominasi-rupiah/

Yulia Vera

Recent Posts

Menkeu Sebut Barang Ilegal di RI Mayoritas Produk Tekstil

Beritamu.co.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkap bahwa pihaknya, melalui Direktorat Jenderal…

4 hours ago

Wamenperin: Miliki Berbagai Produk Unggulan, IKM Harus Kuasai Pasar Nasional

Beritamu.co.id - Kementerian Perindustrian terus mendorong industri kecil dan menengah (IKM) untuk bisa lebih…

5 hours ago

Pailit Sritex, Dirjen Bea Cukai Serahkan Kewenangan Sepenuhnya ke Kurator

Beritamu.co.id - Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Askolani menegaskan persoalan ekspor-impor oleh…

6 hours ago

OJK Terbitkan POJK Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bulion

Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17…

8 hours ago

Jangan Keliru, Ini Bedanya Investasi dan Judi Online

Beritamu.co.id - Fenomena judi online di Indonesia semakin marak. Berdasarkan data Pusat Pelaporan dan…

9 hours ago

BBTN Luncurkan Kartu Debit Prospera Pikat Kelas Menengah Atas

Beritamu.co.id- PT Bank Tabungan Negara Tbk (IDX: BBTN) meluncurkan Kartu Debit BTN Prospera sebagai…

10 hours ago