Categories: MARKET

Saham Properti dan Raksasa Perbankan Nasional Tidak Masuk List IDXVESTA28, Begini Alasannya

Beritamu.co.id – Pada tanggal 02 September 2024 lalu, Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Infovesta Utama (Infovesta) meluncurkan IDX-Infovesta Multi-Factor 28 dengan kode indeks IDXVESTA28.

Menariknya, semua saham di sektor properti tidak masuk dalam indeks ini.

Selain itu, saham-saham perbankan raksasa tanah air, seperti PT Bank Central Asia Tbk (IDX: BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (IDX: BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (IDX: BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (IDX: BBNI) juga tidak masuk dalam indeks ini.

Menurut Irfan Hilman selaku Manager Research, Product, and Consulting Infovesta, bahwa IDX-Infovesta Multi-Factor 28 merupakan indeks yang berbasis data atau data-driven.

Sehingga pemilihan sahamnya tergantung pada beberapa skor, seperti skor pertumbuhan (growth), skor value, dan skor dari local activity.

“Kebetulan dari semua sektor, saham properti tidak ada yang masuk ke kategori yang memiliki skor tinggi. Mungkin karena sektor properti saat ini mengalami penurunan, imbas kondisi ekonomi yang kurang bagus. Jadi memiliki skor pertumbuhan yang kurang bagus, sehingga tidak terpilih ke dalam indeks kami,” terang Irfan dalam kegiatan edukasi wartawan BEI secara virtual, Jumat (13/9).

Lebih lanjut dijelaskan, Indeks IDX-Infovesta Multi-Factor 28 menggunakan metodologi Capped Adjusted Market Capitalization Weighted.

Related Post

Metode ini menambahkan faktor lain selain kapitalisasi pasar, yaitu adjusted factor dari proses pembobotan saham, selain itu bobot konstituen juga diberlakukan batasan (capped).

“Pada indeks IDX-Infovesta Multi-Factor 28, nilai rasio free float telah dihitung saat proses seleksi awal dan proses pembobotan saham,” jelasnya lagi.

“Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih representatif mengenai potensi investasi dengan mempertimbangkan kekuatan fundamental perusahaan yang mendasarinya,” sambung Irfan. 

Di kesempatan yang sama, Rony Suniyanto Djojomartono selaku Kepala Unit Pengembangan Bisnis Indeks dan ESG Bursa Efek Indonesia menyampaikan, peluncuran indeks ini didorong oleh tren pertumbuhan dana kelolaan atau assets under management (AUM) pada produk investasi pasif.

“Selain itu, bursa juga harus terus menerus mengembangkan indeks yang bisa digunakan untuk para manajer investasi, dan diharapkan memberikan keuntungan yang optimal kepada para investor,” tandasnya. 


https://pasardana.id/news/2024/9/14/saham-properti-dan-raksasa-perbankan-nasional-tidak-masuk-list-idxvesta28-begini-alasannya/

Yulia Vera

Recent Posts

Kerja sama XL Axiata Business Solutions dan Quest Motors Hadirkan Solusi Digital untuk Motor Listrik

Beritamu.co.id - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) (IDX: EXCL) melalui XL Axiata Business Soluitions…

57 seconds ago

Ditutup ke Level 7.905, IHSG Kamis Menguat 0,97 Persen

Beritamu.co.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore ini, Kamis (19/9/2024) berhasil…

33 mins ago

Meriahkan Ajang BIAS 2024, Garuda Indonesia Group Maksimalkan Potensi Market di Sektor Transportasi Udara

Beritamu.co.id - Maskapai penerbangan nasional, Garuda Indonesia (IDX: GIAA) beserta anak usaha di antaranya; Citilink, GMF, Aerofood…

1 hour ago

Pasar Obligasi Ambil Momentum Penurunan Bunga Acuan

Beritamu.co.id - Momentum pasar obligasi semakin terbuka seiring dengan pemangkasan BI Rate sebesar 25 bps…

2 hours ago

ANALIS MARKET (19/9/2024) : IHSG Diprediksi Membentuk Pola Inverted Hammer

Beritamu.co.id - Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, sesuai ekspektasi, indeks saham utama AS ditutup…

3 hours ago

ANALIS MARKET (19/9/2024) : IHSG Bergerak Volatile dengan Peluang Menguat

Beritamu.co.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (18/9), IHSG ditutup melemah -0,03%…

3 hours ago