Beritamu.co.id – Harga acuan komoditas pangan dunia mengalami penurunan tipis pada bulan Agustus, seiring penurunan harga gula, daging, dan sereal lebih besar daripada kenaikan harga minyak nabati dan produk susu.
Hal itu terungkap dalam laporan Organisasi Pangan dan Pertanian, Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), pada Jumat (6/9/2024).
Indeks Harga Pangan FAO, yang melacak perubahan bulanan dalam harga internasional sejumlah komoditas pangan yang diperdagangkan secara global, mencapai rata-rata 120,7 poin pada bulan Agustus, sedikit turun dari angka Juli yang direvisi dan 1,1 persen di bawah nilai yang sesuai pada bulan Agustus 2023.
Sementara, Indeks Harga Sereal FAO turun 0,5 persen dari bulan Juli, didorong oleh harga ekspor gandum global yang lebih rendah di tengah pasokan Laut Hitam yang harganya kompetitif dan produksi yang lebih tinggi dari perkiraan di Argentina dan Amerika Serikat.
Harga jagung dunia sedikit menguat, mencerminkan dampak gelombang panas pada hasil panen di beberapa wilayah Eropa dan Amerika Utara, sementara Indeks Harga Beras FAO meningkat 0,6 persen, karena harga varietas non-Indika meningkat di bawah pengaruh ketatnya musim dan apresiasi mata uang beberapa negara pengekspor terhadap dolar Amerika Serikat.
Indeks Harga Minyak Nabati FAO naik sebesar 0,8 persen dari bulan Juli hingga mencapai titik tertinggi dalam 20 bulan, karena kenaikan harga minyak sawit internasional lebih besar daripada penurunan harga minyak kedelai, minyak bunga matahari, dan minyak lobak.
Indeks Harga Susu FAO juga naik, naik 2,2 persen pada bulan Agustus.
Susu bubuk murni naik, didorong oleh lonjakan permintaan impor untuk pasokan spot.
Harga keju internasional juga naik karena permintaan impor global yang lebih tinggi, sementara harga mentega internasional mencapai titik tertinggi sepanjang masa yang didorong oleh meningkatnya ketidakpastian atas kecukupan pasokan susu di Eropa Barat.
Indeks Harga Daging FAO menurun sebesar 0,7 persen dari bulan Juli, dengan harga daging unggas, babi, dan domba semuanya turun di tengah lesunya permintaan impor, bahkan ketika harga daging sapi dunia sedikit meningkat.
Sedangkan, Indeks Harga Gula FAO turun 4,7 persen pada bulan Agustus hingga mencapai level terendah sejak Oktober 2022.
Penurunan ini didukung oleh prospek produksi yang membaik untuk panen tebu mendatang di India dan Thailand, serta harga minyak mentah internasional yang lebih rendah.
Namun, kekhawatiran tentang dampak kebakaran pada ladang tebu di daerah-daerah penghasil utama di Brasil menyebabkan kenaikan harga gula yang tajam pada akhir Agustus.
https://pasardana.id/article/2024/9/6/fao-harga-pangan-dunia-turun-tipis-pada-agustus-2024/
Beritamu.co.id - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P. Roeslani,…
Beritamu.co.id - Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko menginformasikan tiket kereta api…
Beritamu.co.id - Jap Astrid Patricia selaku Komisaris PT Prima Globalindo Logistik Tbk (IDX: PPGL)…
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Lembaga Keuangan…
Beritamu.co.id - PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) kembali hadir dalam KPR BRI Property…
Beritamu.co.id - PT Delta Dunia Makmur Tbk (Delta Dunia Group) (IDX: DOID), melalui anak…