Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (4/9), IHSG ditutup menguat 56,37 poin (+0,74%) ke level 7.672,90.
Penguatan IHSG didorong berlanjutnya aksi beli investor asing dan penguatan nilai tukar IDR/USD.
Dari internal, BI mencatat pada akhir kuartal II 2024, kewajiban neto PII Indonesia sebesar US$ 247,3 miliar, turun dibandingkan kewajiban neto pada akhir kuartal I 2024 sebesar US$ 253,9 miliar.
Dari eksternal, PMI Manufaktur ISM AS menunjukkan aktivitas pabrik berkontraksi selama lima bulan berturut-turut dan sedikit lebih cepat dari yang diharapkan.
Disaat yang sama, pelaku pasar tetap memperkirakan peluang The Fed, sekitar 60% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 bps bulan ini dan peluang 40% untuk penurunan 50 bps yang lebih besar.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup variatif, tercermin dari DJIA (+0,09%), S&P 500 (-0,16%), & Nasdaq (-0,31%).
Saham-saham AS ditutup bervariasi pada hari Rabu, setelah menandai hari terburuk mereka sejak awal Agustus di sesi sebelumnya.
Pasar menilai JOLTS yang menunjukkan sedikit penurunan dalam lowongan pekerjaan untuk bulan Juli, menyebabkan penurunan imbal hasil obligasi dan meningkatkan spekulasi bahwa Federal Reserve akan menerapkan penurunan suku bunga yang signifikan, dengan para pedagang semakin mengantisipasi penurunan 50 bps.
Saham-saham energi memimpin penurunan, dengan Exxon Mobil dan Chevron masing-masing turun -1,2% dan -1,7%.
Saham-saham teknologi juga berkinerja buruk karena saham Nvidia turun -1,6% di tengah kekhawatiran AI.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Kamis (05/9).
https://pasardana.id/news/2024/9/5/analis-market-0592024-ihsg-diperkirakan-cenderung-mixed/