Beritamu.co.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Indeks saham global berhasil ditutup di teritori positif pada sesi perdagangan yang berfluktuasi sementara harga minyak turun pada hari Selasa (27/08/24) karena para investor mempertimbangkan risiko geopolitik serta laporan pendapatan Nvidia yang akan datang serta data inflasi AS.
Sentimen pasar masih mengantisipasi dimulainya pelonggaran kebijakan moneter Federal Reserve yang akan segera terjadi bulan depan, setelah Fed Chairman Jerome Powell mengatakan pada hari Jumat bahwa bank sentral AS itu siap untuk mulai menurunkan suku bunga.
Indeks utama Wall Street ditutup lebih tinggi dalam perdagangan yang volatile, di mana DJIA naik tipis 0,02% ke titik rekor Closing terbaru 41.250,50, S&P 500 menguat 0,16%, dan NASDAQ terapresiasi 0,16%.
MARKET EROPA & ASIA: Saham Eropa berakhir naik 0,16%, mengikuti rally indeks NIKKEI Jepang, yang berakhir naik 0,47%. Indeks saham seluruh negara MSCI naik 0,15% menjadi 831,24. Kanada mengikuti jejak Amerika Serikat dan Uni Eropa, untuk memberlakukan tarif 100% pada impor kendaraan listrik dari CHINA dan tarif 25% pada baja dan aluminium impor dari China. JEPANG laporkan BOJ Core CPI pada level 1.8% yoy, di bawah ekspektasi 2.1%; sepertinya akan menghalangi langkah bank sentral untuk naikkan suku bunga sometime in the near future. Sementara di JERMAN, mereka merilis tingkat pertumbuhan ekonomi yang slightly better di kuartal 2, seiring GDP tidak lagi terjerembab ke wilayah resesi seperti diperkirakan & kuartal sebelumnya, walaupun belum yakin juga benar2 terselamatkan ke wilayah pertumbuhan positif (= flat 0.0% yoy, secara kuartalan masih negatif 0.1% qoq as expected). Dengan demikian, tak heran jika ada prediksi pandangan iklim konsumen Jerman in general untuk bulan Sept masih akan lesu.
KOMODITAS: EMAS diperdagangkan di atas USD 2.500/ounce karena ekspektasi pemotongan suku bunga dan kekhawatiran mengenai eskalasi KONFLIK TIMUR TENGAH, yang diperburuk oleh Israel dan Hezbollah yang saling menyerang pada hari Minggu lalu. Ketegangan di Timur Tengah – bersama dengan kekhawatiran tentang potensi penutupan ladang minyak Libya – telah menyebabkan lonjakan harga MINYAK lebih dari 7% selama 3 sesi sebelumnya. Namun, rally tersebut kehilangan momentum pada hari Selasa, sehingga membuat harga kembali mundur. Harga mminyak turun, dengan BRENT berakhir drop 2,3% menjadi USD 79,55/barel, sementara minyak mentah US WTI tergerus 2,4% menjadi USD 75,53.
SENTIMEN MARKET: Para investor cemas menjelang laporan pendapatan Nvidia pada hari Rabu, mereka akan sangat sensitif dengan hasil aktualnya yang menjadi ukuran apakah rally sektor Teknologi yang ditopang oleh AI masih memiliki ruang untuk berkembang atau mungkin segera kehabisan tenaga alias bubble sektor ini meletus. Perlu diketahui, Nvidia menyumbangkan hampir 5% dari pendapatan S&P 500 dan hampir 7% dari bobot kapitalisasi pasar, jadi ini sangat signifikan dalam hal pengaruhnya terhadap pasar secara keseluruhan. CB Consumer Confidence naik ke level tertinggi 6 bulan di bulan Agustus seiring meredanya kekuatiran resesi ekonomi meskipun orang Amerika semakin cemas tentang pasar tenaga kerja, demikian menurut data pada hari Selasa.
CURRENCY & FIXED INCOME: DOLLAR INDEX (DXY), yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang termasuk Yen dan Euro, turun 0,3% menjadi 100,55, di mana Euro naik 0,21% menjadi USD 1,1184. Imbal hasil pada obligasi AS tenor 10-tahun acuan naik 1,5 basis poin menjadi 3,833%. Investor bertaruh pada pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin atau 50 basis poin pada bulan September, dengan peluang pemotongan 25 bps sekitar 71%, sementara peluang pemotongan 50 bps sekitar 29%, menurut CME Fed Watch Tool.
INDONESIA: Pemerintah akan memperpanjang kebijakan insentif pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 100% untuk pembelian properti hingga Desember 2024. IHSG ditutup melemah tipis di level 7597.88 diiringi oleh aksi jual asing IDR 543.97 miliar (all market), sehingga membentuk candle serupa Doji di sekitar area Resistance, sementara RSI menunjukkan negative divergence.
Menyikapi kondisi tersebut diatas, analis NH Korindo Sekuritas perlu keluarkan warning lagi bahwa seiring DJIA berada di area Resistance juga yang rentan pullback dengan sedikit saja data yang tidak market-friendly, maka diperkirakan, IHSG juga akan alami konsolidasi sejenak setelah menguat cukup signifikan dari bottom August 6998.2.
Namun demikian, tidak tertutup trading opportunities dengan memperhatikan rotasi sektor yang diuntungkan oleh sentimen positif seputar industri yang bersangkutan.
“Secara teknikal, membentuk pola Hammer candle, rejected support. IHSG diperkirakan bergerak konsolidasi,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Rabu (28/8).
https://pasardana.id/news/2024/8/28/analis-market-2882024-ihsg-diperkirakan-bergerak-konsolidasi/
Beritamu.co.id – Hingga Jumat (15/11/2024) sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung…
Beritamu.co.id – Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keberlanjutan dan…
Beritamu.co.id – Sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan investor saham syariah serta memberikan apresiasi kepada stakeholders…
Beritamu.co.id - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan pada…
Beritamu.co.id – Satuan Tugas (Satgas) Penurunan Harga Tiket Pesawat yang terdiri dari Kementerian Koordinator…
Beritamu.co.id – Gerakan pelestarian lingkungan kini semakin masif digalakkan oleh seluruh sektor industri, tak…