Beritamu.co.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Indeks S&P 500 ditutup lebih rendah pada perdagangan hari Kamis (22/08/24), tertekan oleh kenaikan yield US TREASURY sementara para investor memilih untuk berhati-hati sehari sebelum pidato Federal Reserve Chairman Jerome Powell di simsposium Jackson Hole yang akan berakhir tanggal 24Aug.
Dow Jones Industrial Average turun 177 poin, atau 0,4%, S&P 500 melemah 0,8%, dan Nasdaq Composite anjlok 1,6%.
Pasar secara luas mengharapkan Powell untuk menegaskan kembali sikap dovish bank sentral, yang membuka jalan bagi pemotongan suku bunga pada bulan September, meskipun belum jelas apakah pimpinan The Fed ini akan secara eksplisit memberikan sinyal pemotongan pada bulan September.
Masih nada yang sama, Presiden Fed Kansas City Jeffrey Schmid mengatakan dia perlu melihat lebih banyak data ekonomi sebelum mendukung keputusan apa pun untuk mulai mengurangi suku bunga.
INDIKATOR EKONOMI: Data yang dirilis pada hari Kamis sebelumnya menunjukkan bahwa jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim pengangguran naik 4.000 menjadi 232.000 pada pekan terakhir, menambah kekhawatiran tentang pendinginan pasar tenaga kerja AS. Hal ini mengikuti revisi data Payroll pada muncul hari Rabu, di mana ekonomi AS menciptakan 818.000 lebih sedikit pekerjaan daripada yang dilaporkan sebelumnya dalam periode 12 bulan hingga Maret 2024. Pertumbuhan aktual ini hampir 30% lebih rendah dari yang dilaporkan awalnya, di mana revisi total payroll tersebut menjadi yang terbesar sejak 2009. Menambah kekhawatiran tentang ekonomi, aktivitas manufaktur menurun lebih dari yang diharapkan, walaupun untung saja masih di-back-up oleh sektor jasa sehingga secara keseluruhan S&P GLOBAL US COMPOSITE PMI masih mampu menguat di wilayah ekspansif. Pertumbuhan pasar perumahan juga meningkat di mana EXISTING HOME SALES (Jul) tercatat3.95 juta, lebih tinggi dari prediksi & previous period. Analis di Citi mengatakan mereka melihat pengurangan sebesar 50 bps sebagai skenario dasar mereka untuk bulan September, terutama setelah FED MEETING MINUTES yang dirilis pada hari Rabu kemarin menunjukkan lebih banyak pejabat bank sentral yang condong ke arah suku bunga yang lebih rendah. Bicara mengenai pasar property, data NEW HOME SALES (Jul) adalah yang ditunggu-tunggu nanti malam sekitar jam 2100WIB.
MARKET ASIA & EROPA: data PMI bertebaran seantero global, dimulai kemarin dari JEPANG yang laporkan kedua sektor baik manufaktur maupun jasa berhasil bertumbuh di bulan Aug daripada bulan sebelumnya. Namun keadaan yang sebaliknya malah terjadi di JERMAN, menyebabkan Composite PMI mereka semakin terjerembab di angka kontraksi. Kondisi manufaktur yang melemah juga terjadi di EUROZONE namun mereka terbantu oleh menguatnya sektor jasa, oleh karena itu Composite PMI masih bisa tumbuh di wilayah ekspansif. Juara dari semuanya adalah INGGRIS yang mencatatkan pertumbuhan ekspansif di seluruh sektor, baik manufaktur maupun jasa. Spesifik di benua ASIA, bank sentral KOREA SELATAN menetapkan suku bunga tetap tak berubah di level 3.50% as expected. Pagi ini telah keluar angka NATIONAL CPI (Jul) dari Jepang yang mana Inflasi Inti menguat sesuai ekspektasi ke tingkat 2.7% yoy.
KOMODITAS: Harga MINYAK naik lebih dari 1% pada hari Kamis, karena ekspektasi penurunan suku bunga AS dalam beberapa minggu mendatang memicu pemulihan harga setelah 4 hari penurunan. Futures minyak mentah BRENT ditutup naik 1,54%, menjadi USD 77,22 / barel, sedangkan US WTI naik 1,5%, menjadi USD 73,01. US DOLLAR jatuh baru-baru ini di tengah kekhawatiran mengenai melemahnya ekonomi, yang mendukung minat beli pembeli minyak dari negara non-AS. Di Timur Tengah, militan Houthi yang bersekutu dengan Iran terus menyerang kapal komersial internasional sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina dalam perang antara Israel dan Hamas. Sebuah kapal tanker minyak berbendera Yunani yang membawa 150.000 ton minyak mentah yang dievakuasi oleh awaknya setelah diserang di Laut Merah kini menimbulkan bahaya lingkungan, demikian menurut laporan angkatan laut Uni Eropa “Aspides” yang ditempatkan di Laut Merah.
IHSG tepat turun setelah hampir menyentuh angka Resistance (TARGET akhir tahun ) 7600, menciptakan gelombang pullback yang sangat wajar, apalagi terjadi ketika tengah terjadi social unrest di ibukota kemarin. IHSG harus mundur 66pts / -0.87% ke level 7488.68 walau beli bersih asing masih konsisten masuk senilai IDR 1.59 triliun (RG market). Berbarengan dengan aksi demo besar yang terjadi di depan gedung parlemen DPR kemarin, RUPIAH tampak melemah ke level 15595 / USD dari posisi sebelumnya yang sempat berada di bawah 15500; walaupun hal ini sebagian besar disebabkan oleh DOLLAR INDEX (DXY) yang tampak sedikit menguat setelah menyentuh level terendah 2023.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, analis NH Korindo Sekuritas menilai, para investor / trader harus sedikit menepi sejenak pada penghujung pekan ini sementara IHSG mencari Support level yang solid untuk menahan penurunan yang tengah melaju ini, mungkin mengarah ke level 7420-7400 / 7330-7350.
“IHSG berpotensi lanjutkan koreksi,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Jumat (23/8).
https://pasardana.id/news/2024/8/23/analis-market-2382024-ihsg-berpotensi-lanjutkan-koreksi/
Beritamu.co.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bertemu dengan Menkeu Inggris Rachel Reeves…
Beritamu.co.id- PT Bank Tabungan Negara Tbk (IDX:BBTN) meraih penghargaan bergengsi di bidang pengembangan sumber…
Beritamu.co.id - Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Jawa Barat menggelar Sarasehan Pemantauan Implementasi Pengembangan…
Beritamu.co.id - Emiten pelayaran PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI) melaksanakan program penanaman…
Beritamu.co.id— Sesuai Indonesia Net Zero Emission (NZE) Roadmap, PT Toyota-Astra Motor (TAM) melakukan kolaborasi dengan…
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama instansi dan stakeholder terkait telah berhasil membentuk…