Beritamu.co.id – Menteri Tenaga Kerja (Menaker) RI, Ida Fauziyah tengah melakukan kunjungan kerja bersama dengan sejumlah pejabat di lingkungan Kemenaker ke China.
Dalam kesempatan tersebut, Menaker dijadwalkan mengunjungi fasilitas pelatihan vokasi, baik yang dikelola pemerintah maupun swasta.
“Kami juga tahu bahwa peningkatan kapasitas, ‘skill‘ dan kompetensi di China tinggi, jadi kami juga mau belajar bagaimana kompetensi itu dikelola. Kami ingin melihat ‘vocational training‘ yang dikelola pemerintah dan swasta,” kata Menaker Ida Fauziah di Wisma Indonesia di dalam kompleks Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing, China pada Selasa, (2/7).
Pada kunjungan tersebut, Menaker juga dijadwalkan bertemu Menteri Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial China, Wang Xiaoping di Beijing, mengunjungi Shanghai Vocational Center di Shanghai, kemudian melhat pelatihan vokasi oleh Huawei di Shenzhen.
“Tujuan kami besok bertemu dengan Menteri Sumber Daya Manusia dan Social Security ada beberapa hal. Yang pertama, tentu berharap hubungan kerja sama di bidang ketenagakerjaan bisa kita bangun lebih intens. Kami akan mendiskusikan tentang pengembangan labor market information system dan pengembangan pelatihan vokasi,” sebut Ida.
Adapun topik lain yang dibicarakan adalah soal peningkatan standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3), peningkatan standar kompetensi kerja, serta belajar tentang pengembangan wirausaha.
Kemnaker mengelola 24 Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas.
Ia membeberkan, saat ini Kemenaker tengah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang sedang mengalami bonus demografi.
“Kita sekarang sedang menikmati bonus demografi, penduduk usia produktif di Indonesia sampai 2035 melimpah hampir 70 persen, itu suatu anugerah yang harus kita jaga dengan baik agar bisa memberikan dampak bagi pembangunan nasional,” ungkap Ida.
Dengan bonus demografi tersebut, pihak luar, menurut Ida, mau berinvestasi ke Indonesia yang menyediakan tenaga kerja dalam usia produktif.
“Tapi harus kita jaga karena waktunya pendek. Kita harus siapkan ‘skill‘ kompetisinya, terlebih penduduk yang bekerja saat ini sebanyak 56 persen tingkat pendidikannya adalah S1 ke bawah bawah atau bekerja di sektor padat karya,” tambah Ida.
Ditambah lagi dengan gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akhir-akhir ini, maka kebutuhan untuk meningkatkan keahlian tenaga kerja Indonesia semakin mendesak.
“PHK tinggi di industri padat karya seperti tekstil, alas kaki yang rata-rata dengan ‘low skill‘ dan memang kebanyakan di antaranya adalah perempuan, itu tantangan kita. Jadi saat investasi dari China sudah cukup tinggi, yang harus kita pastikan adalah apakah kita sendiri siap dengan ‘skill‘ sesuai dengan investasi yang masuk?” tegas Ida.
Dengan besarnya jumlah penduduk Indonesia usia produktif namun tidak diimbangi dengan lapangan kerja, menurut Ida, malah dapat menimbulkan permasalahan-permasalahan sosial.
Berdasarkan data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), nilai investasi China di Indonesia pada periode 2019 – kuartal I-2024 mencapai 30,2 miliar dolar AS dengan 21,022 ribu proyek.
Sedangkan pada 2023 saja total investasinya adalah 7,3 miliar dolar AS (sekitar Rp120 triliun).
Dengan nilai tersebut, China menempati urutan kedua terbesar investasi di Indonesia setelah Singapura.
https://pasardana.id/news/2024/7/3/menaker-ida-siapkan-skill-kompetisi-tki-lewat-pelatihan-vokasi-di-china/
Beritamu.co.id - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P. Roeslani,…
Beritamu.co.id - Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko menginformasikan tiket kereta api…
Beritamu.co.id - Jap Astrid Patricia selaku Komisaris PT Prima Globalindo Logistik Tbk (IDX: PPGL)…
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Lembaga Keuangan…
Beritamu.co.id - PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) kembali hadir dalam KPR BRI Property…
Beritamu.co.id - PT Delta Dunia Makmur Tbk (Delta Dunia Group) (IDX: DOID), melalui anak…