Beritamu.co.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG ditutup naik 0.34% diperdagangan kemarin (10/6), dan disertai dengan net sell asingsebesar Rp447 Miliar.
Saham yang paling banyak dijual asing adalah BREN, GOTO, BBRI, BBNI dan BRPT.
Sementara itu, Wall Street kembali reli pada awal pekan ini dimana indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq mencatat rekor penutupan tertinggi. Indeks Dow Jones ditutup menguat 0,18% ke 38.868, indeks S&P 500 naik 0,26% menjadi 5.360 dan indeks Nasdaq Composite menguat 0,35% ke 17.192,53. Laporan Indeks Harga Konsumen AS untuk bulan Mei akan dirilis pada hari Rabu (12/6), bersamaan dengan kesimpulan dari pertemuan kebijakan dua hari The Fed. The Fed akan merilis proyeksi ekonomi dan kebijakan terkini, diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil. Selain itu, saham Apple merosot 1,9% pada hari pertama konferensi tahunan. Southwest Airlines melonjak 7% setelah aktivis investor Elliott Investment Management mengungkapkan pihaknya telah membangun posisi US$1,9 miliar pada perusahaan tersebut. Saham Diamond Offshore Drilling naik 10,9%, setelah mengatakan akan membeli saingannya yang lebih kecil dalam kesepakatan senilai US$ 1,59 miliar.
Di sisi lain, Pasar Asia-Pasifik bervariasi pada perdagangan Senin (10/6), setelah laporan pekerjaan AS yang lebih kuat dari perkiraan pada akhir pekan kemarin. Di mana pertumbuhan perekrutan dan upah pekerja meningkat pada bulan Mei. Pekan ini di Asia, investor akan melihat angka produk domestik bruto Jepang kuartal pertama pada hari Senin waktu setempat, diikuti oleh keputusan suku bunga Bank of Japan pada hari Jumat. Selain itu, angka inflasi China dan India untuk bulan Mei akan dirilis pada hari Rabu. Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,92%, sedangkan Topix berbasis luas naik 1%. Sebaliknya, KOSPI Korea Selatan turun 0,79% dan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq tergelincir 0,17%. Beberapa pasar Asia tutup hari libur pada Senin (10/6), termasuk Australia, China daratan, Hong Kong, dan Taiwan.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Selasa (11/6), Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman memperkirakan, “Hari ini IHSG berpotensi melanjutkan penguatan terbatas ditengah menunggu data inflasi US dan keputusan Fed Rate minggu ini. Level support IHSG di 6880-6900, sedangkan level resist berada 6940-6980.”
Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan pelaku pasar diperdagangan hari ini, Selasa (11/6), yaitu; MEDC, SSIA, TLKM, BBCA, BRIS, dan TKIM.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
1.MEDC: Spec Buy
Beli di 1310, cutloss jika break di bawah 1300.
Jika tidak break di bawah 1300, potensi naik ke 1330-1370 short
term.
2.SSIA: Spec Buy
Beli di 1150, cutloss jika break di bawah 1130.
Jika tidak break di bawah 1130, potensi naik ke 1180-1200 short
term.
3.TLKM: Spec Buy
Beli di 3000, cutloss jika break di bawah 2970.
Jika tidak break di bawah 2970, potensi naik ke 3060-3100 short
term.
4.BBCA: Buy on Weakness
Beli di 9425, cutloss jika break di bawah 9350.
Jika tidak break di bawah 9350, potensi naik ke 9600-9700 short
term.
5.BRIS: Buy on Weakness
Beli di 2050, cutloss jika break di bawah 2030.
Jika tidak break di bawah 2030, potensi naik ke 2170-2210 short
term.
6.TKIM: Spec Buy
Beli di 8400, cutloss jika break di bawah 8200.
Jika tidak break di bawah 8200, potensi naik ke 8650-8775 short
term.
https://pasardana.id/news/2024/6/11/analis-market-1162024-ihsg-berpotensi-melanjutkan-penguatan-terbatas/
Beritamu.co.id – Hingga Jumat (15/11/2024) sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung…
Beritamu.co.id – Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keberlanjutan dan…
Beritamu.co.id – Sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan investor saham syariah serta memberikan apresiasi kepada stakeholders…
Beritamu.co.id - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan pada…
Beritamu.co.id – Satuan Tugas (Satgas) Penurunan Harga Tiket Pesawat yang terdiri dari Kementerian Koordinator…
Beritamu.co.id – Gerakan pelestarian lingkungan kini semakin masif digalakkan oleh seluruh sektor industri, tak…