Home Bisnis MARKET ANALIS MARKET (08/5/2024) : IHSG Berpotensi Melemah

ANALIS MARKET (08/5/2024) : IHSG Berpotensi Melemah

14
0

Beritamu.co.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average keduanya mempertahankan kenaikan dan berakhir menguat tipis pada hari Selasa, memperpanjang swing bullish beruntun belakangan ini yang dipicu oleh harapan baru bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga tahun ini.

Perkembangan ini mendorong S&P 500 ke level penutupan tertinggi selama 4x berturut-turut, dan merupakan rekor kemenangan terbaiknya sejak bulan Maret.

Untuk Dow Jones, kini berada pada pergerakan positif terpanjang sejak Desember 2023, naik selama 5 sesi berturut-turut.

Apresiasi kedua benchmark index tersebut terjadi meskipun saham Walt Disney merosot 9,5%, persentase penurunan terbesar sejak November 2022, secara keuntungan tak terduga di divisi hiburan streaming-nya dikalahkan oleh penurunan bisnis TV tradisional dan melemahnya box office.

Meskipun ada hambatan dari Disney, pasar secara umum masih didukung oleh laporan Nonfarm Payroll yang dirilis pekan lalu di mana hasilnya lebih lemah dari perkiraan, sehingga memicu spekulasi bahwa bank sentral AS akan menurunkan suku bunganya.

Pasar saham juga didukung oleh penurunan imbal hasil US Treasury, setelah para pejabat The Fed cukup konsisten dalam pesan mereka dalam beberapa minggu terakhir bahwa besar kemungkinan penurunan suku bunga akan dilakukan namun bank sentral akan berhati-hati dalam menerapkannya.

Bahkan sejauh ini pasar terlihat mengabaikan komentar dari Presiden Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari bahwa The Fed mungkin perlu mempertahankan suku bunga stabil untuk sisa tahun ini karena terhentinya laju penurunan Inflasi dan adanya kekuatan di pasar property.

Saat ini, para investor mengantisipasi penurunan suku bunga sebesar 46 basis poin dari The Fed pada akhir tahun 2024, menurut aplikasi probabilitas suku bunga LSEG, dengan poros pertama penurunan suku bunga terlihat pada bulan September dan lainnya pada bulan Desember (dibandingkan perkiraan 1x sebelum laporan tenaga kerja dirilis pekan lalu).

Di tengah minimnya kalender ekonomi pekan ini, para pelaku pasar memang condong lebih memperhatikan statement dari bank sentral AS, selainnya juga masih tetap memantau klaim pengangguran mingguan seperti biasa, yang mana Initial Jobless Claims akan dirilis esok hari dengan prediksi 211 ribu (vs pekan sebelumnya 208 ribu).

MARKET ASIA & EROPA: JEPANG laporkan angka PMI di sektor Jasa yang relatif stabil ekspansif di bulan April. Besok data yang lebih penting akan datang dari CHINA yaitu Trade Balance mereka yang diperkirakan surplus dalam laju menanjak berkat perbaikan signifikan pada sisi Ekspor & Impor mereka. Sejumlah angka indikator ekonomi bervariasi telah muncul dari benua Eropa. JERMAN selaku negara dengan ekonomi nomer satu di Eropa mencatat Factory Orders mereka untuk bulan Maret ternyata drop -0.4% melanjutkan penurunan -0.8% di bulan sebelumnya, tak mampu penuhi ekspektasi kenaikan 0.4%. Kekhawatiran yang sama juga menghantui sektor Industrial Production Jerman secara diramalkan masih terjerembab di area negatif untuk bulan Maret. Di satu sisi, mereka membukukan pertumbuhan pada sisi Ekspor & Impor di bulan Maret sehingga membuahkan surplus Trade Balance senilai EUR 22,3 miliar. Roda ekonomi yang bergulir lebih cepat juga terdeteksi pada Construction PMI INGGRIS di bulan April yang semakin mantap di wilayah ekspansif. Bahkan EUROZONE pun merilis data Penjualan Retail yang lebih sumringan di bulan Maret, tumbuh positif 0.8% mom di atas proyeksi 0.6%, membalikkan keadaan dari minus 0.3% di bulan sebelumnya.

Baca Juga :  BBTN Kian Permudah Transaksi Valas Lewat BTN Mobile

KOMODITAS: Harga MINYAK ditutup sedikit lebih rendah pada hari Selasa di tengah tanda-tanda memudarnya kekhawatiran terkait supply, sementara pelaku pasar sekarang mengalihkan fokus mereka ke data pemerintah AS mengenai stok cadangan minyak mereka yang akan dirilis hari Rabu ini. Futures minyak mentah BRENT ditutup 17 sen lebih rendah pada USD 83,16/barel, dan futures minyak mentah US West Texas Intermediate (WTI) ditutup 10 sen lebih rendah pada USD 78,38. Harga masih turun lebih lanjut setelah data dari American Petroleum Institute menunjukkan lonjakan stok minyak mentah mingguan sebesar 509 ribu barrel, instead of pengurangan 1,43 juta barrel seperti yang mereka kira, menyusul penambahan 4,90 juta barrel di pekan sebelumnya dan bahan bakar AS pada minggu lalu. Meningkatnya persediaan, yang biasanya merupakan tanda melemahnya permintaan, kerap melampaui ekspektasi para analis dalam beberapa pekan terakhir. Analis Mizuho mengingatkan bahwa memasuki musim berkendara pada summer diharapkan persediaan bahan bakar kendaraan bisa mencukupi kebutuhan nantinya. Para analis yang di-polling pada survey Reuters memperkirakan adanya penurunan stok minyak dan bahan bakar AS pada data resmi berikutnya dari Energy Information Association (EIA) akan dirilis Rabu malam ini sekitar jam 21.30 WIB. Crude Oil investories diperkirakan akan turun 1,43 juta barrel sementara Gasoline inventories juga akan drop 1.18 juta barrel. Adapun data inventaris global saat ini menunjukkan pasokan minyak mentah dan minyak bumi mencapai 1,1 juta barel per hari di atas perkiraan pada negara maju, menurut analisis pialang energi StoneX. Sementara EIA pada hari Selasa menaikkan perkiraan produksi minyak dan bahan bakar cair dunia tahun ini dan menurunkan ekspektasi permintaan, dengan menunjuk pada pasokan pasar yang baik dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya yang menunjukkan kekurangan pasokan. Harga minyak mendapat dukungan pada sesi Selasa dari permintaan pemerintah AS untuk membeli lebih dari 3 juta barel minyak untuk cadangan minyak strategis. Para trader minyak sebagian besar mengabaikan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, di mana militer Israel menguasai perbatasan Rafah antara Jalur Gaza dan Mesir serta mendorong tank-tanknya ke kota Rafah di selatan Gaza, ketika para mediator berjuang untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata.

INDONESIA: pekan ini akan jadi minggu yang singkat bagi sektor keuangan secara terpotong 2 hari libur Kenaikan Isa Almasih pada hari Kamis dan Jumat besok. Namun hari ini para pelaku pasar masih bisa memantau data terakhir sebelum holiday long-weekend, yaitu Cadangan Devisa (Apr.) yang sedianya akan diumumkan nanti sekitar jam 11.00 WIB.

Menyikapi kondisi diatas, analis NH Korindo Sekuritas memperkirakan IHSG akan kembali berjalan lambat hari ini (08/5), secara para investor/trader mungkin tidak terlalu agresif positioning menjelang libur. Minat beli asing belum juga kembali ke market, secara kemarin asing masih terdeteksi net sell sebesar IDR 714.39 miliar, kian menggerus posisi YTD mereka jadi tersisa IDR 2.6 triliun saja (all market).

“Indeks berpotensi melemah,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Rabu (08/5).


https://pasardana.id/news/2024/5/8/analis-market-0852024-ihsg-berpotensi-melemah/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here