Beritamu.co.id- PT Wijaya Karya Tbk(IDX:WIKA) menderita rugi bersih sedalam Rp1,132 triliun sepanjang tiga bulan pertama tahun 2024, atau bengkak 117,2 persen dibanding periode sama tahun 2023 yang tercatat Rp521,25 miliar.
Dampaknya, defisit atau akumulasi kerugiaan menukik 15,7 persen dibanding akhir tahun 2023 menyentuh Rp8,333 triliun pada akhir Maret 2024.
Selain itu, emiten karya BUMN ini mencatat saldo negatif dari arus kas operasi sedalam Rp422,77 miliar pada kuartal I 2024.
Untuk keluar dari kemelut itu manajemen WIKA menyiapkan 8 langkah strategis mulai dari re-profillig strukturisasi keuangan, perbaikan tata kelolan dan manajemen risiko, percepatan penagihan piutang bermasalah, asset recycling, perbaikan portofilio orderbook, penurunan operating expanses, dan penurunan saldo supply chain financing, dan penguatan permodalan.
Namun manajemen WIKA mengakui efektivitas langkah-langkah tersebut tergantung pada eksistensi dari Manajemen serta kondisi ekonomi dan bisnis di masa depan.
Bahkan secara tegas menyatakan masih mengantungkan kelangsungan hidupnya pada dukungan keuangan melalui Penyertaan Negara serta pencapaian kinerja keuangan yang memuaskan.
“Oleh karena itu masih terdapat ketidakpastian material yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan Grup untuk mempertahankan kelangsungan usaha,” tulis Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito dalam laporan keuangan kuartal I 2024 yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia(BEI), Rabu(1/5/2024).
Jika dirunut, pendapatan bersih sebesar Rp3,531 triliun pada kuartal I 2024. Hasil itu turun 18,7 persen dibanding kuartal I 2024.
Pemicunya, pendapatan dari lini usaha infrastruktur dan gedung merosot 35,4 persen secara tahunan sisa Rp1,53 triliun pada kuartal I 2024. Senasib, pendapatan lini usaha energi dan pembangkit listrik menyusut 21,3 persen secara tahunan menjadi Rp585,97 miliar.
Tapi pendapatan dari lini usaha industri tumbuh 20,7 persen secara tahunan menjadi Rp1,153 triliun pada kuartal I 2024.
Walau beban pokok pendapatan dapat ditekan sedalam 19,3 persen secara tahunan menjadi Rp3,246 triliun pada kuartal I 2024. Tapi laba kotor tetap terpangkas 12,07 persen secara tahunan sisa Rp284,82 miliar.
Namun beban dari pendanaan naik 24,7 persen secara tahunan menjadi Rp711,77 miliar pada kuartal I 2024. Bahkan mendapat dampak rugi entitas ventura bersama Rp467,22 miliar. Sedangkan kuartal I 2023 justru mendapat bagian laba sebesar Rp55,555 miliar.
Akibatnya, WIKA mengalami laba sebelum pajak penghasilan Rp1,183 triliun pada kuartal I 2024, atau bengkak dibanding kuartal I 2023 yang tercatat Rp518,6 miliar.
https://pasardana.id/news/2024/5/1/defisit-sentuh-rp8-3-triliun-agung-waskito-ragu-kelangsungan-usaha-wika/