Beritamu.co.id – PT Acset Indonusa Tbk (IDX: ACST) menderita rugi bersih sedalam Rp42,494 miliar dalam tiga bulan pertama tahun 2024, atau membengkak dibanding periode sama tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp29,861 miliar.
Dampaknya, defisit atau akumulasi kerugian menukik sedalam 1,19 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp3,553 triliun pada akhir Maret 2024.
Padahal, Presiden Direktur ACST, Idot Supriadi melaporkan pendapatan sebesar Rp549,86 miliar pada kuartal I 2024.
Hasil itu naik 52,5 persen dibanding kuartal I 2023 yang tercatat sebesar Rp360,35 miliar.
Penopangnya, pendapatan jasa konstruksi milik pihak ketiga melonjak 193,98 persen secara tahunan menjadi Rp391,77 miliar pada kuartal I 2024.
Tapi pendapatan jasa konstruksi kepada pihak berelasi turun 40,3 persen secara tahunan menjadi Rp114,06 miliar.
Sayangnya, beban pokok pendapatan membengkak 56,4 persen secara tahunan menjadi Rp543,85 miliar pada akhir Maret 2024.
Salah satu pos pemberatnya, beban subkontraktor naik 91,4 persen secara tahunan menjadi Rp201,26 miliar.
Ditambah, bahan baku melambung 58,1 persen secara tahunan menjadi Rp185,71 miliar.
Akibatnya, laba kotor terpangkas 53,4 persen secara tahunan menjadi Rp6,004 miliar pada akhir Maret 2024.
Kian berat, beban umum dan administrasi menggembung 19,03 persen secara tahunan menjadi Rp34,44 miliar pada kuartal I 2024.
Ditambah, beban pajak final naik 66,6 persen secara tahunan menjadi Rp15,139 miliar.
Sehingga emiten jasa kontruksi bagian dari Grup Astra International ini menderita rugi sebelum pajak sedalam Rp44,064 miliar pada akhir Maret 2024.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal I 2024 tanpa audit ACST yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (26/4/2024).
Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 11,7 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp2,471 triliun pada akhir kuartal I 2024.
Pada sisi lain, total ekuitas berkurang 11,1 persen dibanding akhir tahun 2023 yang tersisa Rp352,44 miliar pada akhir Maret 2024.
Patut dicermati, arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi tercatat sebesar Rp150,26 miliar sepanjang kuartal I 2024.
Pasalnya, penerimaan dari pelanggan hanya Rp508,95 miliar. Tapi pembayaran kepada pemasok mencapai Rp594,02 miliar. Ditambah pembayaran kepada karyawan sebesar Rp66,563 miliar.
https://pasardana.id/news/2024/4/29/emiten-milik-grup-astra-ini-derita-defisit-rp3-5-triliun-pada-kuartal-i-2024/