Beritamu.co.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, S&P 500 dan Nasdaq mengakhiri minggu yang kuat dengan rekor penutupan pada hari Jumat (hari pertama bulan Maret), ditopang oleh penurunan imbal hasil US Treasury dan lonjakan saham pembuat chip yang dipimpin oleh Nvidia, didukung sentimen laporan kinerja kuartalan terbaru dari perusahaan-perusahaan teknologi terus mengarah pada meningkatnya permintaan akan kecerdasan buatan (AI).
Dow Jones Industrial Average naik 98 poin, atau 0,3%, S&P 500 menguat untuk dua hari berturut-turut dan kali ini terapresiasi 0,8%, sementara NASDAQ Composite memimpin penguatan dengan melonjak 1,1% ke rekor 16.274,94. Indeks MSCI dari saham-saham di seluruh dunia naik 5,81 poin, atau 0,76%, menjadi 767,09 dan mencapai rekor tertinggi.
Gubernur The Fed, Christopher Waller mengatakan pada hari Jumat bahwa ia ingin melihat bank sentral AS mengalihkan kepemilikan lebih banyak ke obligasi negara jangka pendek, dengan demikian membuat imbal hasil US Treasury tenor 2 tahun turun 11 basis poin menjadi 4,54%. Data hari Jumat juga menunjukkan sentimen konsumen secara tak terduga merosot di bulan Februari dan aktivitas manufaktur memburuk masuk lebih jauh ke wilayah kontraksi, mendorong harapan akan penurunan suku bunga lebih awal yang selanjutnya akan menekan imbal hasil Treasury untuk mendorong pertumbuhan sektor-sektor usaha termasuk sektor teknologi. Institute for Supply Management (ISM) mengatakan bahwa PMI manufaktur turun menjadi 47,8 bulan lalu dari 49,1 di bulan Januari, ini adalah bulan ke 16 berturut-turut di mana PMI tetap berada di bawah 50, alias terbenam di wilayah kontraksi. Survei University of Michigan terhadap konsumen menunjukkan ketiga indikator ekonomi yaitu : sentimen konsumen, kondisi usaha saat ini, dan ekspektasi konsumen nampaknya masih terlihat pesimis dalam 6 bulan ke depan.
MARKET EROPA & ASIA: Walaupun demikian, Indeks MSCI dari saham-saham di seluruh dunia naik 5,81 poin, atau 0,76%, menjadi 767,09 dan mencapai rekor tertinggi. Indeks STOXX 600 ditutup naik 0,6% setelah angka-angka Eurostat yang dipublikasikan menunjukkan Inflasi di seluruh Zona Euro yang beranggotakan 20 negara turun menjadi 2,6% di bulan Februari dari 2,8% di bulan sebelumnya. Survei pabrik global menunjukkan bahwa output manufaktur terus menurun di Eropa dan Asia. Dan di benua Asia, indeks Nikkei Jepang melonjak 1,9% dan mencapai level tertinggi sepanjang masa, memperpanjang lonjakan 7,9% pada bulan sebelumnya ketika indeks ini menembus level previous High tahun 1989.
INSTRUMEN KEUANGAN LAINNYA: yield OBLIGASI turun tajam termasuk penurunan harian terbesar imbal hasil dua tahun sejak akhir Januari setelah data manufaktur dan saran Waller mengenai perlunya lebih banyak obligasi bertenor lebih pendek. Imbal hasil obligasi bertenor 2 tahun, yang biasanya bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga, turun 11,1 basis poin menjadi 4,5354%, dari 4,646% pada hari Kamis. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun 6,6 basis poin menjadi 4,186%, dari 4,252%, sementara imbal hasil obligasi bertenor 30 tahun turun 4,7 basis poin menjadi 4,3285% dari 4,375% di akhir hari Kamis. Di pasar FOREIGN EXCHANGE, Dollar turun terhadap Euro karena data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan namun menguat terhadap Yen Jepang setelah gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk menyatakan kemenangan pada inflasi. Dollar Index, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, turun 0,2% pada 103,91, sementara Euro naik 0,28% pada $1,0833.
KOMODITAS: harga MINYAK ditutup lebih tinggi dan membukukan kenaikan mingguan karena para trader menunggu keputusan OPEC+ mengenai kesepakatan pembatasan produksi untuk kuartal kedua sementara mereka mempertimbangkan data ekonomi AS, Eropa, dan China. Minyak mentah US WTI ditutup naik 2,2% pada $79,97 per barel dan Brent ditutup pada $83,55 per barel, naik 2% pada hari itu. Di sisi lain, EMAS memulai bulan ini dengan catatan positif, dimana harga naik ke level tertinggi 2bulan karena data ekonomi global yang lemah. Spot Emas naik 1,97% menjadi $2,083.41 per ons.
IHSG telah beberapa kali mencobai Support MA20 yang setara dengan lokasi Support lower channel dari trend naik yang tercipta sejak bottom November lalu. Untungnya acap kali Closing position masih selalu aman terkendali di atas batas Support krusial, di mana saat ini terletak pada area 7280-7300. Sementara wilayah momok Resistance masih belum berhasil didobrak pada tembok 7370-7400.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, analis NH Korindo Sekuritas mengingatkan para investor / trader untuk pertahankan sikap WAIT & SEE lebih lama, serta nantinya lebih ketat memonitor arah penembusan IHSG yang dipilih pada pekan ini, baru menyesuaikan keputusan trading terkait posisi portfolio masing-masing.
“Harga saat ini berkonsolidasi di kisaran antara 7250-7270 dan 7360-7406. IHSG berpotensi rebound dan bergerak menuju resistensi terdekat,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Senin (04/3).
https://pasardana.id/news/2024/3/4/analis-market-0432024-ihsg-berpotensi-rebound-dan-bergerak-menuju-resistensi-terdekat/
Beritamu.co.id - Presiden Prabowo Subianto menghadiri forum Indonesia-Brasil Business Forum in the sideline of…
Beritamu.co.id - MIND ID, sebagai BUMN Holding di Industri Pertambangan Indonesia, terus mendukung terciptanya…
Beritamu.co.id - M. Roskanedi selaku Komisaris PT Jasa Marga Tbk (IDX: JSMR) telah menambah…
Beritamu.co.id - Johan Silitonga selaku Direktur Utama PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk. (IDX: CAKK)…
Beritamu.co.id – Kota Deltamas, bersama Pemerintah Kabupaten Bekasi dan Pemerintah Kabupaten Karawang, menandatangani Perjanjian…
Beritamu.co.id - Perbankan tanah air masih dalam kondisi yang cukup baik. Setdaknya, keadaan itu tertuang…