Beritamu.co.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan tengah mencari cara terbaik untuk memastikan kualitas seleksi calon emiten baru yang melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) agar dapat melindungi kepentingan investor publik.
Direktur Utama BEI, Iman Rachman mengakui, perlunya peningkatan kualitas seleksi calon emiten baru sebagai bentuk perlindungan investor publik.
“Tapi isunya yang ditulis temen-temen (Red– media) quality-nya. Nah, ini yang kita coba lihat. Seperti apa yang harus dilakukan. Walaupun sebenarnya mereka (Red– calon perusahaan IPO) yang registrasi tidak semua kita terima,” ujar dia kepada media pada pekan lalu.
Lebih lanjut Iman menegaskan, BEI selalu menekankan pentingnya keberlanjutan usaha dari model bisnis calon emiten perusahaan.
Hal itu untuk memastikan, setelah IPO, perusahaan tersebut tidak terjerat PKPU.
“Kita tidak mau 2-3 tahun setelah IPO langsung masuk PKPU,” kata dia.
Untuk itu, dia meminta bagian penilaian perusahaan untuk menggembangkan teknologi informasi untuk menyaring perusahaan yang layak IPO.
“Saya minta Pak Nyoman (Red– Direktur Penilaian) di bantu IT. Misalnya ada tanda Merah, Kuning dan Hijau. Kalau Hijau jalan terus, kalau Kuning perlu diperdalam. Kalau Merah ditolak,” terang dia.
Pada saat yang sama, Iman juga mengingatkan, pergerakan harga saham emiten baru ditentukan oleh mekanisme pasar yang dipengaruhi permintaan dan ketersediaan saham yang bersangkutan.
“Kalau ada saham emiten baru yang turun, kita harus lihat lagi emiten masuk papan apa,” ujar dia.
Selain itu, jelas dia, bursa juga membuka kesempatan bagi perusahaan berskala kecil untuk IPO dengan masuk papan akselerasi.
“Dalam kajian internal kami. Bahwa emiten-emiten papan ekselerasi itu mengalami peningkatan pendapatan, tapi berbanding terbalik dengan harganya,” ungkap dia.
Lebih lanjut ia juga merasa optimis, BEI akan mencatatkan jumlah emiten baru sepanjang tahun 2024 sebanyak 61 perusahaan, setelah melihat hasil sampai dengan pertengahan Februari 2024.
“Kalau kita lihat hasil sekarang sih, dengan pakai buku September 2023 saja sudah belasan yang IPO. Belum lagi yang pakai buku Desember 2023. Jadi, kita cukup optimis,” tandas dia.
Asal tahu saja, berdasarkan pantauan Beritamu.co.id, terdapat beberapa emiten baru telah terjerat PKPU, seperti; PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (IDX: SBAT) yang IPO April 2020, dan PT Sunindo Adipersada Tbk (IDX: TOYS) yang IPO Agustus 2020.
https://pasardana.id/news/2024/2/26/bei-tengah-cari-cara-tingkatkan-kualitas-seleksi-ipo/
Beritamu.co.id – Harga Bitcoin terus melambung melewati level USD 93,000, dengan kapitalisasi pasar menembus…
Beritamu.co.id - PT Digital Mediatama Maxima Tbk (IDX: DMMX) dengan bangga memperkenalkan solusi ritel…
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, hingga posisi September 2024, penyaluran kredit UMKM…
Beritamu.co.id – Hingga Jumat (15/11/2024) sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung…
Beritamu.co.id – Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keberlanjutan dan…
Beritamu.co.id – Sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan investor saham syariah serta memberikan apresiasi kepada stakeholders…