Tahun Politik Tak Surutkan Niat Surya Biru Murni Acetylene Tbk untuk Perkuat Ekspansi

Beritamu.co.id – Pemerintah terus berupaya memacu pemanfaatan migas nasional. Hingga tahun 2050 mendatang, pemanfaatan gas alam sebagai energi terus dimaksimalkan dalam rangka transisi menuju Net Zero Emission pada tahun 2060.

Dalam dua tahun terakhir ini, pasar gas alam cair atau liquified natural gas (LNG) dunia diwarnai dengan lonjakan permintaan dan kompetisi untuk mengamankan pasokan domestik masing-masing negara.

Namun, pada 2024 ini permintaannya diprediksi akan mengalami perlambatan.

Gas dilihat sebagai alternatif paling baik dan mudah diakses untuk menggantikan batu bara, dan transisi dari batu bara ke gas diperkirakan akan berlanjut tahun depan.

Namun, tetap ada tantangan yang harus dihadapi, yaitu regulasi emisi yang lebih ketat dan infrastruktur transportasi yang tidak memadai, termasuk Indonesia.

Menyambut hal ini, perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia atau emiten, yang bergerak dalam bidang produksi gas untuk kebutuhan industri yaitu PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (IDX: SBMA) menegaskan akan terus melakukan ekspansi bisnis yang masif mulai dari awal tahun ini.

Direktur Utama SBMA, Rini Dwiyanti menyatakan, market share SBMA di Kalimantan dan Indonesia Timur cukup kuat khususnya pulau Kalimantan.

Perseroan memiliki kehadiran di berbagai golongan pelanggan, mulai dari bengkel pinggir jalan hingga perusahaan sebesar Pertamina.

Sejarah perusahaan juga membuktikan bahwa bisnis SBMA tidak berpengaruh secara signifikan selama tahun politik.

“Kami memiliki keyakinan yang kuat bahwa kami akan terus tumbuh dari semua sektor. Fokus SBMA pada keberlanjutan dan keberagaman layanan akan membantu dalam menjaga stabilitas di tengah perubahan politik. Fokus kami selanjutnya adalah memperluas market share dengan meningkatkan penjualan liquid, agar dapat terus tumbuh secara berkelanjutan,’ ujar Rini dalam keterangannya kepada media, Kamis (11/1/2024).

Rini juga menyebutkan, meskipun saat ini industri perkapalan mengalami tren penurunan, optimisme manajemen tetap tinggi.

“Di Kalimantan Timur, kami melihat pertumbuhan yang konsisten. Meski komunitas secara umum mengalami penurunan, kami berhasil mencatat kenaikan setiap bulan. Prinsip kami adalah selama logam masih digunakan dalam reparasi kapal, pasti akan ada permintaan oxygen dan acetylene untuk membantu dalam melakukan reparasi kapal,” bebernya.

“Pendapatan Perseroan tidak tergantung pada satu sektor tertentu. Keunggulan kami terletak pada diversifikasi layanan, yang membantu kami menghadapi tantangan dengan lebih baik. Setiap sektor yang kami layani saling menguatkan dan mendukung pondasi perusahaan. Oleh karena itu, kami dapat menjaga stabilitas pendapatan tanpa terlalu terpengaruh oleh perubahan pada satu sektor saja,” sambung Rini.

Pada tahun 2024, belanja modal SBMA direncanakan untuk pembelian lorry tank, tabung, dan iso tank yang mendukung operasional SBMA.

Alokasi dana akan disesuaikan dengan kebutuhan proyek.

“Sumber dana berasal dari cashflow internal perusahaan dan kemungkinan pinjaman dari bank, menegaskan komitmen kami untuk pertumbuhan berkelanjutan,” imbuhnya.