Beritamu.co.id – Manajemen PT Darma Henwa Tbk (IDX: DEWA) mengaku membutuhkan waktu untuk dapat menjawab pertanyaan regulator pasar modal terkait rencana Penambahan Modal Tak Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Dampaknya, perseroan menunda pelaksanaan rencana Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan agenda persetujuan private placement yang semula dijadwalkan pada tanggal 18 Desember 2023.
Direktur DEWA, Ahmad Hilyadi menjelaskan, penundaan pelaksanaan RUPSLB dengan agenda persetujuan private placement karena OJK meminta tambahan klarifikasi lebih lanjut.
“Kami merasa, saat ini sudah akhir tahun dan menjelang liburan panjang, jadi kami tunda sampai RUPSLB berikutnya. Jadi tunggu kabarnya,” terang dia dalam paparan publik secara daring, Senin(18/12/2023).
Dalam kesempatan itu, dia juga tidak menapik perseroan akan melakukan aksi korporasi lainya untuk memenuhi kewajiban kepada kreditur selain private placement seperti right issue
“Maybe, kita lagi kaji segala kemungkinan kemungkinan untuk pendanaan,” ungkap dia.
Padahal, RUPSLB tersebut sebagai syarat untuk membayar utang usaha senilai Rp554,48 miliar kepada PT Madhani Talatah Nusantara dengan menukar sebanyak 11.089.615.520 saham seri B perseroan.
Pada saat yang sama, emiten kontraktor tambang grup Bakrie ini juga akan melunasi utang senilai Rp358,92 miliar kepada PT Andhesti Tungkas Pratama dengan sebanyak 7.178.500.000 saham.
Caranya, DEWA akan melaksanakan aksi Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement dengan menerbitkan sebanyak 18.268.115.520 saham seri B dengan harga pelaksanaan Rp50 per helai.
“Pemberi Pinjaman telah menyetujui untuk menerima penyelesaian atas kewajiban Perseroan tersebut dengan menerima saham seri B yang memiliki nilai nominal Rp.50 per saham dalam Rencana Transaksi dengan jumlah saham setara dengan nilai ekuivalen pinjaman dalam mata uang Rupiah dibagi dengan harga pelaksanaan dalam Rencana Transaksi,” tulis manajemen DEWA, Senin (6/11/2023).
Dampaknya, total ekuitas Perseroan per 30 Juni 2023 berubah dari sebesar Rp.3.233.958.904.951 menjadi sebesar Rp.4.147.364.680.963.
Dengan peningkatan ekuitas Perseroan, rasio kewajiban terhadap ekuitas (debt-to-equity ratio – DER) Perseroan akan membaik, dimana DER per 30 Juni 2023 yang sebelumnya 1,56x menjadi 1,00x.
Namun, bagi pemegang saham DEWA akan terdilusi sedalam 45,53 persen.
Sedangkan Madhani Talatah Nusantara akan memegang 27,64 persen porsi kepemilikan pada perseroan dari nihil.
Sedangkan Adhesti Tungkas Pratama akan menguasai 17,89 persen dari nihil.
DEWA menegaskan, tidak terjadi perubahan pemegang saham pengendali perseroan, padahal kedua pemegang saham tersebut akan lebih banyak ketimbang pemegang utama lama.
Pasalnya, porsi saham Goldwave Capital Limited akan susut yang tersisa 9,51 persen dari porsi kepemilikan saat ini 17,46 persen.
Demikian juga, porsi kepemilikan Zurich Asset International Ltd akan menyusut menjadi 6,26 persen dari porsi saat ini, yang sebanyak 11,5 persen.
https://pasardana.id/news/2023/12/18/dewa-butuh-waktu-jawab-pertanyaan-ojk-terkait-private-placement/
Beritamu.co.id - Wall Street menguat pada Senin (25/11/2024) dipicu penunjukan Scott Bessent sebagai Menteri…
Beritamu.co.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis Pengumuman BEI sehubungan Jadwal Penghapusan (Delisting) Efek…
Beritamu.co.id - Rekening yang terafiliasi dengan judi online (Judol) akan terus menjadi incaran Otoritas…
Beritamu.co.id-Kementerian Koperasi (Kemenkop) mengajak Koperasi Telekomunikasi Selular (Kisel) untuk terlibat dalam upaya transformasi koperasi…
Beritamu.co.id - Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (23/11), IHSG ditutup menguat 1,65%. …
Beritamu.co.id - Emiten bidang usaha Bongkar muat barang dari dan ke kapal, meliputi cargodoring,…