PSGO Jual Aset Senilai USD60 Juta Seharga Rp574 Miliar

Beritamu.co.id – PT Palma Serasih Tbk (IDX: PSGO) telah menjual dua anak usaha yang bergerak di sektor perkebunan yakni; Agro Bumi Kaltim dan Nusantara Agro Sentosa senilai total USD60 juta kepada Evans Indonesia dan Prima Mitrajaya Mandiri pada tanggal 23 November 2023.

Adapun nilai tukar yang digunakan dalam transaksi ini berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (JISDOR) pada tanggal 31 Oktober 2023 pukul 15.15 WIB senilai Rp15.897 per dolar Amerika Serikat (USD).

Rincinya, harga jual 100 persen saham Agro Bumi Kaltim seharga Rp396,68 miliar.

Sedangkan harga jual 100 persen saham Nusantara Agro Sentosa seharga Rp177,95 miliar.

Sehingga total dana yang diterima PSGO sebesar Rp574,64 miliar.

Hal itu mengacu posisi keuangan kedua anak usaha pada akhir Juni 2023.

Saat itu, Nusantara Agro Sentosa memiliki aset Rp225,078 miliar. Dengan rincian, kewajiban Rp143,3 miliar dan ekuitas Rp81,7 miliar.

Sedangkan total aset Agro Bumi Kaltim per 30 Juni 2023 sebesar Rp396,06 miliar. Dengan rincian, kewajiban Rp266,33 miliar dan ekuitas Rp129,7 miliar.

Dalam laporan Penilai Publik, bahwa nilai pasar 100 persen ekuitas Agro Bumi Kaltim senilai Rp369,83 miliar.

Adapun nilai pasar 100 persen ekuitas Nusantara Agro Sentosa sebesar Rp165,62 miliar.

Alhasil, analisis kewajaran nilai transaksi penjualan 100 persen kedua anak usaha itu wajar.

Dalam keterangan resmi emiten perkebunan sawit itu pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (27/11/2023) bahwa penjualan dua anak usaha itu akan memberikan manfaat dampak positif kepada perseroan.

Alasannya, hasil dana penjualan akan memperkuat arus kas dan permodalan guna mendukung rencana investasi sehingga mempercepat pengembangan usaha.

“Perseroan berencana menggunakan dana hasil penjualan untuk mendukung rencana pengembangan usaha dan investasi perluasan areal tanam,” tulis manajemen PSGO.

Juga ditegaskan, penjualan aset bersifat material, karena lebih dari 20 persen dan kurang dari 50 ekuitas perseroan ini bukan transaksi afliasi dan transaksi benturan kepentingan.