Categories: MARKET

Survei OJK: Optimisme Perbankan Tetap Terjaga di Tengah Volatilitas Global

Beritamu.co.id-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melakukan Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) triwulanan, yang bertujuan untuk memperoleh gambaran dari industri perbankan tentang arah perekonomian, persepsi terhadap risiko perbankan serta arah/tendensi bisnis perbankan pada triwulan mendatang.

“Hasil SBPO Triwulan IV-2023 ini menunjukkan bahwa sektor perbankan tetap optimis di tengah-tengah volatilitas kondisi global dan dinamika kondisi makroekonomi domestik,” beber Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, seperti dilansir dari siaran pers, Minggu (26/11/2023).

Hasil SBPO tersebut juga memperkuat paparan terkait sektor perbankan yang disampaikan dalam RDK Bulanan OJK serta sejalan dengan materi siaran pers OJK mengenai dampak ketidakpastian global yang tidak signifikan terhadap kondisi sektor perbankan yang telah disampaikan dalam kesempatan sebelumnya.

Dian menjelaskan, survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan kinerja perbankan akan tetap terjaga baik pada triwulan IV 2023 karena ditopang likuiditas yang memadai.

SBPO menghasilkan suatu indeks orientasi bisnis perbankan (IBP), yaitu indeks komposit yang menunjukkan persepsi dengan rentang nilai 1-100, dengan indeks >50 menunjukkan persepsi optimis, indeks =50 menunjukkan persepsi stabil, dan indeks <50 menunjukkan persepsi pesimis.

IBP terdiri dari tiga subindeks yaitu indeks ekspektasi kondisi makroekonomi (IKM), indeksi persepsi risiko (IPR) dan indeks ekspektasi kinerja (IEK).

Secara keseluruhan, hasil SBPO menunjukkan responden optimis kinerja perbankan akan tetap terjaga baik pada triwulan IV-2023 yang tecermin dari IBP yang tercatat sebesar 62 atau di zona optimis.

Dian menuturkan, meski kondisi makroekonomi diperkirakan kurang kondusif karena dampak risiko suku bunga acuan yang tinggi secara global dan dapat berlangsung lebih lama (higher for longer), mayoritas responden meyakini bahwa risiko perbankan yakni risiko kredit, likuiditas, dan pasar hingga akhir tahun masih terjaga dan terkendali.

Hal itu, lanjut Dian, seiring fleksibilitas penyesuaian suku bunga yang masih cukup besar bagi perbankan karena ditopang likuiditas yang cukup berlimpah (ample).

Sebelumnya, OJK mencatat likuiditas industri perbankan pada September 2023 dalam level yang memadai dengan rasio-rasio likuditas di atas level kebutuhan pengawasan. Tercermin dari rasio alat likuid/non-core deposit (AL/NCD) dan alat likuid/dana pihak ketiga (AL/DPK) masing-masing sebesar 115,37% dan 25,83%.

Related Post

“Hasil IPR sebesar 58 atau di zona keyakinan bahwa risiko cukup manageble (dapat dikelola), seiring dengan keyakinan bahwa risiko kredit dan risiko pasar yang tetap terjaga. Selanjutnya, risiko likuiditas juga diperkirakan terjaga stabil dibandingkan triwulan sebelumnya,” beber Dian.

Dia menambahkan, responden meyakini bahwa kualitas kredit tetap baik, lalu posisi devisa neto (PDN) berada di level rendah dan berada pada posisi long, dan rentabilitas masih akan meningkat seiring dengan kenaikan penyaluran kredit.

Dian menyebut bahwa optimisme kenaikan pertumbuhan kredit pada triwulan IV-2023 didorong ekspektasi pertumbuhan ekonomi domestik yang masih cukup baik, meningkatnya konsumsi, dan masih terjaganya daya beli masyarakat.

“Ekspektasi terhadap kinerja perbankan pada triwulan IV 2023 juga optimis dengan IEK sebesar 84 didorong oleh ekspektasi bahwa sisi funding (DPK) akan mampu menyokong penyaluran kredit yang berdampak pada peningkatan laba dan modal perbankan,” jelas Dian.

Lebih jauh, dari sisi penghimpunan dana, responden memperkirakan bahwa pada triwulan IV 2023, DPK juga akan tumbuh meningkat sejalan dengan kegiatan ekonomi yang semakin membaik, usaha bank memperoleh sumber dana untuk mendukung pertumbuhan kredit, dan dana pemerintah yang masuk pada bank daerah.

Hal itu tercermin pada kinerja sektor perbankan yang masih on track sesuai dengan rencana bisnis yang disampaikan ke OJK.

 


https://pasardana.id/news/2023/11/27/survei-ojk-optimisme-perbankan-tetap-terjaga-di-tengah-volatilitas-global/

Yulia Vera

Recent Posts

KUR Tahun 2024 Baru Terealisasi 88 Persen, Nilainya Rp246,58 Triliun

Beritamu.co.id - Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Ferry Irawan menyampaikan,…

10 mins ago

Indonesia-Malaysia Investment Forum 2024 Perkuat Kemitraan Strategis dan Manfaatkan Peluang Investasi di Indonesia

Beritamu.co.id - Kementerian Investasi/BKPM, bersama Konsulat Jenderal Indonesia di Penang, menggelar Indonesia-Malaysia Investment Forum…

41 mins ago

Paper.id Gemakan Semangat Transformasi Digital UKM di Ajang Indonesia Fintech Summit and Expo 2024

Beritamu.co.id – Paper.id, platform invoicing dan pembayaran digital business-to-business (B2B) terkemuka di Indonesia, ikut…

1 hour ago

IKF 2024 Sebagai Wujud Komitmen BCA dalam Memperkuat Sektor Bisnis Menuju Indonesia Emas 2045

Beritamu.co.id - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (IDX: BBCA) sukses menggelar event Indonesia…

2 hours ago

ANALIS MARKET (14/11/2024) : IHSG Berpeluang Melanjutkan Penguatan

Beritamu.co.id - Riset harian MNC Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (13/11), secara teknikal, IHSG terkoreksi…

3 hours ago

ANALIS MARKET (14/11/2024) : IHSG Berpotensi Bergerak Sideways Cenderung Menguat

Beritamu.co.id - Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG ditutup turun 0.18% diperdagangan kemarin (13/11),…

3 hours ago