Categories: MARKET

KRAS Ditaksir Derita Rugi Hingga Tahun 2023

Beritamu.co.id-  Manajemen memperkirakan kinerja PT Krakatau Steel Tbk(IDX:KRAS) masih tertekan hinggga akhir tahun 2023, karena tidak beroperasinya salah satu pabrik baja pasca insiden di Pabrik HSM#1.

Hal itu disampaikan Direktur Keuangan KRAS, Tardi dalam paparan publik secara daring, Rabu(22/11/2023).

“Kondisi keuangan tahun 2023  lebih tertekan dibanding tahun 2022,” ungkap dia.

Namun dia bilang perseroan akan mengimpor baja dari Vietnam dan Korea Selatan guna mengisi kekosongan pasokan lembaran baja yang tadinya berasal dari pabrik HMS I.

Ia menambahkan, KRAS juga mengenjot kinerja anak usaha baik yang  tergabung dalam sub holding Baja Konstruksi maupun sub holding Sarana Infratruktur

“Dengan upaya itu, kami berharap sampai akhir EBITDA 2023 tetap positif tapi net profit masih tertekan masih negatif,” terang dia.

Namun dia menargetkan kinerja keuangan perseroan akan kembali meraih laba bersih dengan ditopang langkah penataaan ulang utang yang telah disambut baik oleh 10 kreditur perseroan.

Disamping itu, dia menegaskan akan mengenjot kinerja aset aset tua perseroan dengan mengundang investor dari Korea Selatan.

“Kami targetkan  restrukrusasi itu akan tercapai pada kuartal I 2024. Dengan dengan demikian kinerja keuangan KRAS 2024 akan kembali seperti kinerja 2022 dan 2021 dengan EBITDA positif dan laba setelah pajak positif,” papar dia.

Untuk itu diketahui, KRAS menderita rugi bersih senilai USD61,409 juta dalam sembilan bulan tahun 2023, atau memburuk dibanding periode sama tahun 2022 yang membukukan laba bersih senilai USD80,156 juta.

Related Post

Akibatnya, akumulasi kerugian atau defisit menumpuk 2,8 persen dibanding akhir tahun 2022 yang menyentuh USD2,25 miliar pada akhir September 2023.

Pasalnya, pendapatan bersih turun 31,4 persen secara tahunan menjadi USD1,263 miliar pada akhir September 2023.

Rinciannya, penjualan produk baja ke pasar dalam negeri melorot 24,2 persen menjadi USD1,023 miliar.

Bahkan nilai ekspor produk baja anjlok 80,3 persen yang tersisa USD54,387 juta.

Senasib, pendapatan dari sarana infrastruktur menyusut 14,06 persen menjadi USD165,57 juta.

Walau demikian, beban pokok pendapatan dapat ditekan sedalam 30,02 persen secara tahunan menjadi USD1,156 miliar pada akhir September 2023.

Akibatnya, laba kotor anjlok 44,2 persen sisa USD106,79 juta.

 


https://pasardana.id/news/2023/11/22/kras-ditaksir-derita-rugi-hingga-tahun-2023/

Yulia Vera

Recent Posts

Mentan Wajibkan Industri Pengelolahan Susu Serap Produksi Peternak Lokal

Beritamu.co.id - Pemerintah komitmen dalam mendukung keberlanjutan sektor persusuan Indonesia, yakni dengan mewajibkan industri…

29 mins ago

ANALIS MARKET (15/11/2024) : IHSG Berpeluang Melanjutkan Penguatan

Beritamu.co.id - Riset harian MNC Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (14/11), secara teknikal, IHSG kembali…

2 hours ago

Menkeu Sebut Barang Ilegal di RI Mayoritas Produk Tekstil

Beritamu.co.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkap bahwa pihaknya, melalui Direktorat Jenderal…

7 hours ago

Wamenperin: Miliki Berbagai Produk Unggulan, IKM Harus Kuasai Pasar Nasional

Beritamu.co.id - Kementerian Perindustrian terus mendorong industri kecil dan menengah (IKM) untuk bisa lebih…

8 hours ago

Pailit Sritex, Dirjen Bea Cukai Serahkan Kewenangan Sepenuhnya ke Kurator

Beritamu.co.id - Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Askolani menegaskan persoalan ekspor-impor oleh…

9 hours ago

OJK Terbitkan POJK Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bulion

Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17…

10 hours ago