Beritamu.co.id – BCA Syariah, anak usaha PT Bank Central Asia Tbk (IDX: BBCA) menyatakan tidak menutup kemungkinan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) guna pengembangan perseroan.
Hal itu disampaikan Presiden Direktur BCA, Syariah Yuli Melati Suryaningrum ketika ditanya terkait rencana IPO oleh media di Jakarta, Selasa (12/9/2023).
“Kami tidak membatasi hal itu ya (Red – IPO)… Kita lihat dinamikanya seperti apa. Sebab untuk IPO banyak sekali tahapannya. Harapan masyarakat banyak. Nanti kita lihat lah ” jawab dia.
Namun dia mengingatkan, bahwa rasio pemodalan BCA Syariah tergolong besar.
Mengacu pada laporan keuangan semester I 2023, rasio KPPM mencapai 28,45 persen.
“Tapi keputusan IPO tergantung induk usaha kami, BBCA,” kata dia.
Lebih lanjut Yuni mengungkapkan, saat ini, BCA Syariah justru sedang meningkatkan konsentrasi bisnis pada transaksi digital di tengah perkembangan industri perbankan nasional.
Karena, lanjut dia, kehadiran teknologi terbukti sangat membantu untuk menjangkau nasabah baru, serta meningkatkan penetrasi layanan keuangan syariah di Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Teknologi Informasi BCA Syariah, Lukman Hadiwijaya mengatakan, pada Semester I-2023, jumlah transaksi BCA Syariah mencapai lebih dari 6 juta transaksi, yang sebesar 63 persen di antaranya dilakukan melalui mobile banking.
“Hal ini menunjukkan bahwa kemudahan transaksi layanan perbankan elektronik menjadi kebutuhan mutlak bagi nasabah,” ucapnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan, sejauh ini, BCA Syariah secara berkelanjutan melakukan modernisasi layanan digital dengan mengembangkan berbagai fitur yang semakin mudah diakses oleh nasabah.
“BCA Syariah menyadari, salah satu yang menjadi perhatian dalam transformasi digital adalah faktor keamanan dalam bertransaksi,” tegas Lukman.
Sementara itu, Managing Director PT Indonesia Digital Identity (VIDA), Adrian Anwar mengungkapkan, perkembangan teknologi digital di sektor keuangan sudah semakin memudahkan pelaku industri keuangan secara cepat dan akurat.
Sebagai penyelenggara Sertifikat Elektronik (PSrE) yang berinduk pada Kementerian Komunikasi dan Informatika, VIDA menyediakan sertifikat elektronik dan tanda tangan digital kepada individu maupun lembaga di ekosistem digital.
“VIDA telah melakukan lebih dari 1,8 juta proses verifikasi biometrik dan liveness detection, dengan proses sampai dengan 10 transaksi per detik. Produk kami digunakan oleh perusahaan teknologi digital dari berbagai industri, seperti layanan finansial, e-commerce, transportasi, telekomunikasi dan bidang kesehatan,” kata Adrian.
https://pasardana.id/news/2023/9/12/bca-syariah-tak-tutup-pintu-ipo/
Beritamu.co.id - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P. Roeslani,…
Beritamu.co.id - Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko menginformasikan tiket kereta api…
Beritamu.co.id - Jap Astrid Patricia selaku Komisaris PT Prima Globalindo Logistik Tbk (IDX: PPGL)…
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Lembaga Keuangan…
Beritamu.co.id - PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) kembali hadir dalam KPR BRI Property…
Beritamu.co.id - PT Delta Dunia Makmur Tbk (Delta Dunia Group) (IDX: DOID), melalui anak…