Laba Emiten Rumah Produksi Keluarga Punjabi Ini Turun 29 Persen Pada Semester I 2023

Beritamu.co.id – PT Tripar Multivision Plus Tbk (IDX: RAAM) mencatatkan laba bersih sebesar Rp27,926 miliar pada semester I 2023, atau turun 29,8 persen dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai Rp39,819 miliar.

Dampaknya, laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun ke level Rp5,04 per lembar, sedangkan di akhir Juni 2022 berada di level Rp7,56 per helai.

Padahal, penjualan tumbuh 3,3 persen secara tahunan menjadi Rp154,88 miliar pada akhir Juni 2023.

Penopangnya, pendapatan dari sinetron melonjak 103,4 persen menjadi Rp59,457 miliar.

Senada, pendapatan tiket tumbuh 1,25 persen menjadi Rp17,699 miliar.

Tapi pendapatan dari film turun 26,78 persen menjadi Rp41,043 miliar.

Bahkan pendapatan digital amblas 23,12 persen tersisa Rp30,866 miliar.

Menariknya, beban pokok penjualan dapat ditekan sedalam 20 persen menjadi Rp64,919 miliar.

Alhasil, laba kotor tumbuh 28,9 persen menjadi Rp89,962 miliar.

Sayangnya, beban umum dan administrasi membengkak 30,3 persen menjadi Rp43,564 miliar.

Selain itu, biaya keuangan naik 6,04 persen menjadi Rp9,233 miliar.

Akibatnya, laba sebelum pajak penghasilan amblas 28,5 persen yang tersisa Rp37,462 miliar.

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan semester I 2023 tanpa audit emiten rumah produksi milik keluarga Punjabi itu, yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal minggu ini.

Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 8,3 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp207,44 miliar pada akhir Juni 2023.

Pada sisi lain, total ekuitas meningkat 26,3 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp1,152 triliun pada akhir Juni 2023.

Patur dicermati, arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi mencapai Rp26,684 miliar.

Pasalnya, penerimaan dari pelanggan hanya Rp90,346 miliar.

Tapi pembayaran kepada pemasok tercatat sebesar Rp69,008 miliar, pembayaran untuk operasional sebesar Rp19,115 miliar, pembayaran untuk gaji dan tunjangan karyawan sebesar Rp20,007 miliar, dan pembayaran pajak penghasilan sebesar Rp8,9 miliar.