Categories: MARKET

Penyaluran Kredit Perbankan Diproyeksikan Melambat Jadi Dibawah 8 Persen

Beritamu.co.id – Penyaluran kredit perbankan tahun ini diproyeksikan akan tumbuh melambat menjadi di bawah 8 persen.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar saat konferensi pers KSSK di Gedung OJK, Jakarta, Selasa (1/8).

Dalam kesempatan tersebut, dia mengatakan bahwa proyeksi ini di bawah target yang sebesar 10-12 persen, bahkan di bawah realisasi penyaluran kredit selama tahun lalu 11,35 persen.

“Lebih rendah dari target yang kita canangkan untuk sepanjang 2023, di bawah 8 persen, target diharapkan 10-12 persen. Memang di satu sisi hal tadi merupakan penurunan, tapi di lain pihak tingkat 8 persen tadi itu tetap lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan kredit sebelum pandemi COVID,” ujarnya.

Karena itu, OJK akan terus menjalin komunikasi dengan industri perbankan untuk menggenjot penyaluran kredit. Di satu sisi, OJK juga meminta agar perbankan dapat menghapus tagihan kredit macet untuk UMKM.

“Yang saat ini sebenarnya yang dimaksudkan adalah untuk yang berada di bank-bank BUMN, sedangkan untuk penghapusan BUKU di bank-bank swasta sebenarnya itu sudah dilakukan dan sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh OJK,” jelasnya.

Diketahui, berdasarkan data OJK hingga Juni 2023, pertumbuhan kredit perbankan mencapai 7,76 persen (yoy), melambat dari Mei 2023 yang sebesar 9,39 persen (yoy). Pertumbuhan kredit ini ditopang oleh kredit investasi yang tumbuh 9,6 persen (yoy).

Related Post

Sejalan dengan pengetatan likuiditas di global, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 5,79 persen (yoy), melambat dari Mei 2023 yang tumbuh 6,55 persen (yoy), dengan deposito sebagai main driver pertumbuhan.

Kondisi tersebut menjadikan likuiditas perbankan sedikit turun meskipun masih jauh di atas threshold, antara lain tercermin dari Rasio Alat Likuid/Noncore Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) masing-masing sebesar 119,04 persen dan 26,73 perse, dengan threshold 50 persen dan 10 persen. Selain itu, Liquidity Coverage Ratio (LCR) juga memadai, berada pada level 230,24 persen dan melampaui threshold 100 persen.

Dari sisi permodalan, Capital Adequacy Ratio (CAR) tetap solid dan berada pada level 25,41 persen. Sementara itu, risiko kredit membaik dengan Non-performing Loan (NPL) gross turun ke level 2,44 persen, dari posisi Mei 2023 2,52 persen dan NPL net 0,77 persen.

Selanjutnya, kredit restrukturisasi COVID-19 melanjutkan penurunan menjadi Rp 361,04 triliun di Juni 2023, dari Mei 2023 Rp 372,0 triliun, dengan jumlah debitur yang juga terus menurun menjadi 1,57 juta debitur .


https://pasardana.id/news/2023/8/2/penyaluran-kredit-perbankan-diproyeksikan-melambat-jadi-dibawah-8-persen/

Yulia Vera

Recent Posts

Ekspansi ke Jepang, Lovina Brewery Gandeng Naoyoshi

Beritamu.co.id - PT Lovina Beach Brewery Tbk (IDX:STRK) tengah ekspansi ke Jepang. Caranya dengan…

1 day ago

Edwin Cheah Yew Hong Tambah Investasi Sahamnya di MDIY

Beritamu.co.id - Edwin Cheah Yew Hong selaku Direksi PT Daya Intiguna Yasa Tbk (IDX:…

1 day ago

Sepekan Perdagangan: Kapitalisasi Pasar BEI Tembus Rp14.211 Triliun, Meningkat 0,20% Dibanding Pekan Sebelumnya

Beritamu.co.id - Data perdagangan saham di BEI selama periode tanggal 01 - 04 September…

1 day ago

Bank Panin Dubai Syariah Tbk Raih Peringkat idAA-/Stable dari PEFINDO

Beritamu.co.id – PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (IDX: PNBS) menyampaikan telah memperoleh peringkat…

1 day ago

Investasi, Rika Juniaty Tanzil Tambah Porsi Kepemilikan Sahamnya di MDIY

Beritamu.co.id - Rika Juniaty Tanzil selaku Direksi PT Daya Intiguna Yasa Tbk (IDX: MDIY)…

2 days ago

Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk Umumkan Perubahan Anggota Dewan Komisaris Perseroan

Beritamu.co.id - PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (IDX: TRIM) menyampaikan perubahan anggota Dewan Komisaris…

2 days ago