Indeks Kospi Turun 0,18 Persen

Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, turun 4,59 poin, atau sekitar 0,18 persen, pada Selasa (20/5/2023), menjadi 2.604,91.

Volume perdagangan moderat mencapai 712,8 juta saham senilai 10,7 triliun won atau sekitar US$8,35 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 545 berbanding 325.

Angka indeks turun setelah bank sentral Tiongkok memangkas suku bunga lebih kecil dari perkiraan.

“Pasar berharap pemerintah Tiongkok meluncurkan stimulus baru untuk mendongkrak konsumsi. Peningkatan suku bunga yang minim berpengaruh terhadap saham sektor pertahanan, permesinan, baja, dan kimia,” jelas Han Ji-Young, analis Kiwoom Securities, seperti dikutip Yonhap News.

People’s Bank of China memangkas loan prime rate (LPR) satu tahun dan LPR lima tahun sebesar 0,1 persen. Pasar sebetulnya menantikan pemangkasan LPR lima tahun yang lebih besar dari 0,1 persen.

Saham perusahaan baja POSCO Holdings dan perusahaan kimia LG Chem masing-masing merosot 1,66 persen dan 1,73 persen. Saham perusahaan minyak SK Innovation anjlok 2,33 persen.

Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics naik 0,28 persen, sedangkan saham SK Hynix melonjak 1,13 persen. Saham perusahaan galangan kapal Hyundai Heavy Industries melambung 3,9 persen.

Nilai tukar won menguat terhadap dolar AS, naik 1,7 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.280,3 won per dolar AS.

Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,72 persen.

Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia naik 62,90 poin, atau sekitar 0,86 persen, menjadi 7.357,80. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Filipina melemah, sedangkan Bursa Vietnam menguat.

Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, turun 15,44 poin, atau sekitar 0,47 persen, menjadi 3.240,37. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong merosot 305,81 poin, atau sekitar 1,54 persen, menjadi 19.607,08.