Beritamu.co.id–Bursa Efek Indonesia (BEI) menerapkan pemantaun khusus tahap pertama dengan metode hybrid bagi emiten tersandung masalah mulai perdagangan tanggal 12 Juni 2023.
Berdasarkan pengumuman regulator bursa, Jumat(9/6/2023) terdapat 171 emiten penghuni papan baru tersebut.
“Sehubungan dengan penilaian Bursa atas pemenuhan persyaratan perpindahan pencatatan ke Papan Pemantauan Khusus dengan mengacu kepada Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor Kep-00081/BEI/05-2023 tanggal 5 Juni 2023 perihal Peraturan Nomor I-X tentang Penempatan Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas pada Papan Pemantauan Khusus, berikut ini Bursa mengumumkan daftar Perusahaan Tercatat yang mengalami perpindahan papan sebagaimana terlampir,” tulis manajemen BEI.
Jelasnya, terdapat 25 emiten penghuni papan utama harus masuk ke papan perdagangan perusahaan dengan ragam masalah itu.
Salah satunya, emiten anak usaha BUMN bergerak dibidang properti yakni PPRO karena harga rata rata dalam 6 bulan belakangan kurang dari Rp51 atau kriteria 1.
Selain itu, terdapat 24 penghuni papan utama pindah ke papan pemantauan khusus yakni; BATA,BKSL, BLTA, CTBN, DSSA, GAMA, HKMU, IBST, IKAI,KOTA,KREN, LIFE, PADI, RBMS,RMBA,SOHO,SONA, SRSN,TARA,TAXI, TGRA, TOPS, TRST, dan WINR.
Sedangkan penghuni pertama papan pengembangan yang pindah ke papan pemantauan adalah ABBA (PT Mahaka Media Tbk).
Emiten milik Erick Thohir lewat PT Beyond Media ini tercatat mengalami ekuitas negatif dari laporan keuangan terakhir atau kriteria 5.
Emiten penerbangan BUMN yakni GIAA harus pindah dari papan pengembangan ke papan pemantauan khusus karena menderita ekuitas negatif (kriteria 5 dan PKPU (kriteria 8).
GIAA tidak mau sendiri, anak usahanya GMFI ikut pindah dari papan pengembangan ke papan pemantuan khusus karen ekuitas negatif (kriteria 5).
Selain itu, anak usaha BUMN lain yang pindah ke papan pemantau khusus yakni WSBP. Anak usaha WSKT pindah papan karena ekuitas negatife.
Empat BUMN dan 141 emeiten papan pengembangan lainnya itu akan akan diperdagangan dengan metode lelang periode tertentu (call auction) atau continuous mulai senin depan.
Terakhir, FLMC(PT Falmaco Woven Industry Tbk) menjadi satu satunya penghuni papan akselerasi pindah ke papan pemantauan.
Masalanya, emiten tersebut mendapat opini tidak menyatakan pendapat dari akuntan publik atas Laporan Keuangan terakhir disampaikan atau kriteria 2.
https://pasardana.id/news/2023/6/10/emiten-media-erik-thohir-hingga-4-bumn-ini-masuk-171-saham-papan-pemantauan-khusus/
Beritamu.co.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bertemu dengan Menkeu Inggris Rachel Reeves…
Beritamu.co.id- PT Bank Tabungan Negara Tbk (IDX:BBTN) meraih penghargaan bergengsi di bidang pengembangan sumber…
Beritamu.co.id - Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Jawa Barat menggelar Sarasehan Pemantauan Implementasi Pengembangan…
Beritamu.co.id - Emiten pelayaran PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI) melaksanakan program penanaman…
Beritamu.co.id— Sesuai Indonesia Net Zero Emission (NZE) Roadmap, PT Toyota-Astra Motor (TAM) melakukan kolaborasi dengan…
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama instansi dan stakeholder terkait telah berhasil membentuk…