Categories: MARKET

Meski Pemerintah Siapkan PMN Rp7,5 Triliun, Akuntan Masih Ragukan Kelangsungan Usaha GIAA

Beritamu.co.id – Akuntan publik pemeriksa laporan keuangan tahun 2022 masih meragukan kelangsungan usaha PT Garuda Indonesia Tbk (IDX: GIAA) karena aset lancar hanya tercatat sebesar USD801,15 juta, tapi kewajiban lancar mencapai USD1,681 miliar dan mengalami ekuitas negatif senilai USD1,535 miliar.

“Hal-hal tersebut mengindikasi adanya unsur ketidakpastian yang material dapat menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya,” tulis Ade Setiawan Elimin, Akuntan Publik dari KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis dan rekan dalam laporan audit yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (1/4/2023).

Walau GIAA telah membentuk sinking fund atau dana dari uang yang disisihkan untuk tujuan tertentu seperti melunasi utang pada rekening bank BNI dengan saldo sebesar USD 27,5 juta per 31 Desember 2022 sebagai bentuk komitmen penyelesaian kewajiban.

Selain itu, Pemerintah pada  tanggal 16 Juni 2022 yang menyatakan dukungan atas Rencana Penyelamatan melalui Restrukturisasi tersebut dan komitmen penyertaan penambahan modal Negara (PMN) sejumlah Rp 7,5 triliun.

Pada sisi lain, GIAA meraih laba bersih senilai USD3,737 miliar atau membaik dibanding tahun 2021 yang tercatat rugi bersih setara USD4,159 miliar. Hasil itu mengurangi defisit 50,4 persen yang tersisa USD3,678 miliar.

Padahal pendapatan usaha hanya USD2,1 miliar, atau naik 61,5 persen dibanding tahun 2021. penyumbang utama datang dari penerbangan berjadwal senilai USD1,689 miliar.

Sayangnya, beban usaha mencapai USD2,519 miliar. Dampaknya, GIAA menderita rugi usaha sebesar USD419 juta.

Related Post

Menariknya, di tahun 2022, perseroan mendapat keuntungan dari restrukturisasi pembayaran senilai USD1,383 miliar dan pendapatan dari restrukturisasi utang USD2,854 miliar.

Kedua pos itu nihil pada tahun 2021.

Alhasil, GIAA mencatatkan laba sebelum pajak USD3,9 miliar, atau membaik dibanding tahun 2021 yang rugi sebesar USD4,535 miliar.

 


https://pasardana.id/news/2023/4/1/meski-pemerintah-siapkan-pmn-rp7-5-triliun-akuntan-masih-ragukan-kelangsungan-usaha-giaa/

Yulia Vera

Recent Posts

DRMA Catatkan Sejarah, Inovasi DC Battery Pack Raih Sertifikasi SNI Pertama di Indonesia

Beritamu.co.id - Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (IDX:…

32 mins ago

XL Axiata Pastikan Konektivitas Lancar untuk Sukseskan Pilkada 2024 di Seluruh Indonesia

Beritamu.co.id - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) (IDX: EXCL) telah menyiapkan jaringan untuk…

1 hour ago

Anak Usaha TOWR Raih Fasilitas Pinjaman Bergulir dari Bank BNP Paribas Indonesia Senilai Rp500 Miliar

Beritamu.co.id - Emiten bidang usaha Investasi dan jasa penunjang telekomunikasi, PT Sarana Menara Nusantara…

2 hours ago

CTBN Jual Seluruh Saham di Anak Perusahaan kepada Anak Usaha ABMM

Beritamu.co.id - Emiten bidang usaha Metal and Alied Products, PT Citra Tubindo Tbk (IDX:…

3 hours ago

Ditutup ke Level 7.314, IHSG Awal Pekan Menguat 1,65 Persen

Beritamu.co.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore awal pekan ini, Senin…

3 hours ago

Haryanto Sofian Tambah Porsi Kepemilikan Sahamnya di PKPK

Beritamu.co.id - Haryanto Sofian selaku Direktur Utama PT Perdana Karya Perkasa Tbk (IDX: PKPK)…

4 hours ago