Categories: MARKET

Catat Kas Rp29 Triliun, GOTO Ditaksir Raih EBITDA Positif Tahun 2023

Beritamu.co.id– PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (IDX: GOTO) mencatatkan kas sebesar Rp29 triliun pada akhir tahun 2022, sehingga dinilai cukup untuk meraih EBITDA Disesuaikan (Adjusted EBITDA) yang positif pada akhir tahun 2023 dan mencapai kemandirian secara permodalan.

Dalam rilis emiten teknologi itu disebutkan  juga memiliki fasilitas kredit sebesar Rp4,65 triliun. Sebesar Rp1,5 triliun dari total fasilitas kredit tersebut telah digunakan.

Analis MNC Sekuritas, Andrew Sebastian Susilo mengungkapkan perkembangan kondisi perekonomian global saat ini berdampak pada meningkatnya perhatian terhadap kondisi operasional perusahaan. Terutama terhadap perusahaan teknologi seperti GOTO.

”Akhir-akhir ini, peran likuiditas menjadi semakin penting. Era suku bunga tinggi yang dimulai tahun lalu telah meningkatkan risiko likuiditas bagi korporasi, terutama bagi perusahaan yang sangat bergantung pada pendanaan dari investor,” ungkapnya melalui riset yang dipublikasikan pada akhir pekan kemarin.

Sejauh mana perseroan mampu mendanai operasionalnya hingga mampu meraih keuntungan saat likuiditas di pasar mengering, kata Andrew, menjadi salah satu kunci fundamental dan daya tarik bagi investor.

GOTO sendiri dinilai Andrew dalam situasi positif. Selain karena posisi kas yang solid, tentu saja karena keberhasilan menekan biaya promosi dan marketing serta biaya operasional sementara pada saat yang sama tetap mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan.

Selama periode sampai dengan kuartal ketiga 2022 saja, Andrew memaparkan, GOTO telah menghemat baik yang terkait maupun tidak terkait dengan biaya personel sebesar lebih dari Rp1,1 triliun atau setara dengan penghematan 14 persen.

 ”Cash burn (bakar uang) bulanannya juga turun dari Rp1,6 triliun di kuartal pertama 2022 menjadi Rp1,3 triliun di kuartal ketiga 2022,” terusnya.

Hasilnya, EBITDA Disesuaikan GOTO semakin membaik. Meningkat dari minus 4,6 persen terhadap GTV pada kuartal keempat 2021 menjadi minus 2,3 persen dari GTV pada kuartal ketiga 2022. Adapun potensi kenaikan belanja operasional pada kuartal keempat 2022 terjadi karena biaya sekali bayar sebagai imbas dari kompensasi bagi mereka yang terdampak kebijakan pengurangan karyawan.

 

Related Post

”Perlu dicatat bahwa beberapa opex GOTO tidak berbasis tunai karena perusahaan menawarkan kompensasi berbasis saham kompensasi (Share Based Compensation/SBC) untuk karyawan,” imbuhnya.

Andrew menilai  kenaikan transaksi GOTO terlihat berlanjut. Sebab setiap kenaikan sebesar 25 basis poin (bps) dalam tingkat pengambilan (take-rate) keseluruhan maka akan meningkatkan EBITDA Disesuaikan GOTO sebesar Rp1,8 triliun. Dengan asumsi bahwa biaya total (biaya pendapatan + opex) sebesar 194 persen dari pendapatan bersih seperti saat ini terjadi.

Dibandingkan dengan kompetitornya di industri yaitu SEA Group dan Grab, kata Andrew, GOTO memiliki kelebihan potensi tambahan likuiditas. Sebab menjadi satu-satunya yang belum memanfaatkan potensi pendanaan melalui aksi korporasi berupa penerbitan efek di pasar modal.

”SEA adalah salah satu yang paling aktif dalam melakukan putaran pendanaan pasca IPO. Sejak 2017 sampai 2021, Sea mendapatkan tambahan likuiditas hingga USD16 miliar dan inilah yang membuat Sea Group memiliki kantong paling tebal,” jelas Andrew.

Sedangkan Grab sempat menerbitkan non-covertible bonds senilai USD2 miliar pada tahun 2021. Sebesar USD850 juta di antaranya telah dilunasi.

Direktur Keuangan Grup GOTO, Jacky Lo,  dalam keterangan resminya untuk kinerja indikatif kuartal keempat 2022 mengatakan Perseroan berada pada jalur yang tepat untuk mencapai EBITDA Disesuaikan yang positif pada kuartal akhir 2023.

Perseroan menegaskan bahwa GOTO memiliki arus kas operasional yang positif didorong oleh perkiraan pengurangan cash burn tahunan sebesar antara 60 persen sampai 65 persen di tahun 2023.

”EBITDA Disesuaikan secara grup pada kuartal keempat 2022 adalah sebesar (minus) Rp3,1 triliun atau minus 1,9 persen dari GTV. Membaik sebesar 52 persen dibandingkan tahun sebelumnya ,” papar dia.


https://pasardana.id/news/2023/3/21/catat-kas-rp29-triliun-goto-ditaksir-raih-ebitda-positif-tahun-2023/

Yulia Vera

Recent Posts

Danantara Belum Juga Diluncurkan, Rosan Ungkap Alasannya

Beritamu.co.id - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P. Roeslani,…

3 hours ago

Jelang Peak Season Nataru, KAI Daop 1 Jakarta Jual 159.411 Tiket Kereta

Beritamu.co.id - Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko menginformasikan tiket kereta api…

4 hours ago

Jap Astrid Patricia Tambah Porsi Kepemilikan Sahamnya di PPGL

Beritamu.co.id - Jap Astrid Patricia selaku Komisaris PT Prima Globalindo Logistik Tbk (IDX: PPGL)…

6 hours ago

Dorong Pengembangan Usaha Mikro, OJK Luncurkan Roadmap Lembaga Keuangan Mikro 2024-2028

Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Lembaga Keuangan…

7 hours ago

Hadir di Kawasan Elit Citraland Surabaya, BRI Finance Tawarkan Promo Menarik & Test Drive Kendaraan di KPR BRI Properti Expo 2024

Beritamu.co.id - PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) kembali hadir dalam KPR BRI Property…

7 hours ago

Delta Dunia Group melalui BUMA International Bakal Kuasai 51% Saham Dawson Complex Senilai USD455 Juta

Beritamu.co.id - PT Delta Dunia Makmur Tbk (Delta Dunia Group) (IDX: DOID), melalui anak…

8 hours ago