Categories: MARKET

Bank Jago Masih Defisit Rp238 Miliar Pada Tahun 2022

Beritamu.co.id– PT  Bank Jago Tbk(IDX:ARTO) mencatatkan laba bersih Rp15,913 miliar pada tahun 2022, atau anjlok 81,5 persen dibanding tahun 2021 yang terbilang Rp86,024 miliar. Sehingga defisit menyusut 6,2 persen menjadi Rp238,57 miliar.

Tapi,  laba bersih per saham turun ke level Rp1,15 per lembar, sedangkan akhir tahun 2021 berada di level Rp6,48.

Jika dirunut, pendapatan bunga bersih naik 129,5 persen menjadi Rp1,352 triliun. Sayangnya, beban operasional lainnya bengkak 131,4 persen menjadi Rp1,34 triliun. Alhasil, laba operasional hanya tumbuh 21,09 persen menjadi Rp12,719 miliar.

Menariknya, Bank Jago membukukan pendapatan non operasional lainnya  Rp7,6 miliar. Atau membaik dibanding tahun 2021 yang mencatatkan beban non operasional lainnya Rp2,059 miliar. Sehingga laba tahun berjalan sebelum pajak melonjak 123,6 persen menjadi Rp20,428 miliar.

Hanya saja, tahun  2022 Bank Jago menanggung beban pajak tangguhan Rp4,515 miliar, sedangkan tahun 2021 justru meraih pendapatan pajak tangguhan senilai Rp76,89 miliar. Akibatnya, laba tahun berjalan amblas 81,5 persen sisa Rp15,913 miliar.

Sementara itu dalam siaran persnya, ARTO menyampaikan Sepanjang 2022, penyaluran kredit dan pembiayaan syariah  tumbuh 76 persen menjadi Rp 9,43 triliun dibandingkan 2021 yang sebesar Rp 5,37 triliun.

Related Post

Pertumbuhan ini tercapai berkat strategi penyaluran kredit dan pembiayaan syariah melalui kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya.

Pada sisi lain,  Dana Pihak Ketiga tercatat  Rp 8,27 triliun per akhir 2022. Jumlah ini meningkat 125 persen dari tahun sebelumnya Rp 3,68 triliun. Peningkatan DPK didorong oleh pertumbuhan current account and savings account (CASA) sebesar 238 persen dari Rp 1,68 triliun pada 2021 menjadi Rp 5,67 triliun pada 2022.

Hasilnya, aset  mencapai Rp 16,97 triliun atau tumbuh 38 persen dari Rp 12,31 pada akhir Desember 2021. Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 83 persen yang menunjukkan permodalan yang kuat untuk ekspansi bisnis ke depan. 

Patut dicermati, NPL gross bengkak menjadi 1,82 persen dari 1,14 persen. NPL nett juga memburuk menjadi 0,55 persen dari 0,04 persen.


https://pasardana.id/news/2023/3/17/bank-jago-masih-defisit-rp238-miliar-pada-tahun-2022/

Yulia Vera

Recent Posts

Hadi Suhermin Tambah Porsi Kepemilikan Sahamnya di SMIL

Beritamu.co.id - Hadi Suhermin selaku Direktur Utama dan juga Pengendali PT Sarana Mitra Luas…

14 mins ago

Dorong Pengembangan Industri Kreatif, Kemenperin Gelar ‘Creative Business Incubator’

Beritamu.co.id - Industri kreatif merupakan salah satu sektor usaha yang cukup banyak digeluti oleh…

43 mins ago

Utang Luar Negeri Indonesia Triwulan III 2024 Tercatat Sebesar 427,8 Miliar Dolar AS, Tumbuh 8,3% YoY

Beritamu.co.id - Bank Indonesia (BI) menyebutkan, posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan…

1 hour ago

ANALIS MARKET (15/11/2024) : Peluang IHSG untuk Melemah Masih Terbuka

Beritamu.co.id - Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG di tutup melemah 1,29% ke level…

2 hours ago

Bahlil Berencana Optimalkan Lagi Sumur Minyak Tua Demi Swasembada Energi

Beritamu.co.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa untuk…

3 hours ago

BEI Umumkan Sanksi terhadap Perusahaan Tercatat yang Tidak Melakukan Penyampaian Laporan Keuangan Interim per 30 September 2024

Beritamu.co.id - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis Pengumuman perihal Sanksi terhadap Perusahaan Tercatat…

3 hours ago