Wall Street “Mixed”, Bursa Eropa Melemah

Beritamu.co.id – Wall Street berakhir mixed pada Rabu (1/3/2023) dengan indeks S&P 500 dan komposit Nasdaq berakhir di teritori negatif tertekan peningkatan imbal hasil obligasi Amerika Serikat.

Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, AS, berakhir datar dengan peningkatan hanya 5,14 poin menjadi 32.661,84. Indeks S&P 500 turun 18,76 poin, atau sekitar 0,47 persen, menjadi 3.951,39. Indeks komposit Nasdaq melemah 76,06 poin, atau sekitar 0,66 persen, menjadi 11.379,48.

Imbal hasil obligasi AS naik dipicu kekhawatiran peningkatan suku bunga Federal Reserve. Imbal hasil obligasi 10 tahun pemerintah AS mencapai 4 persen, sedangkan imbal hasil obligasi dua tahun mencapai 4,889 persen yang merupakan level tertinggi sejak 2007.

Harga bahan baku di AS meningkat bulan lalu, mengindikasikan inflasi tetap tinggi setelah harga konsumen dan produsen naik pada Januari.

Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange naik seiring melemahnya nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman April 2023 naik 0,3 persen menjadi US$1.842 per ons. Indeks dolar AS turun 0,5 persen.

Bursa saham Eropa melemah pada Rabu, dengan indeks STOXX 600 Eropa turun 0,7 persen, seiring merosotnya saham sektor perbankan dan utilitas.

Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, naik 38,65 poin, atau sekitar 0,49 persen, menjadi 7.914,93. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, melemah 60,12 poin, atau sekitar 0,39 persen, menjadi 15.305,02.

Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, turun 77,10 poin, atau sekitar 0,82 persen, menjadi 9.317,50. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, merosot 33,68 poin, atau sekitar 0,46 persen, menjadi 7.234,25.

Nilai tukar poundsterling melemah 0,4 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,1966 per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound melemah 0,9 persen menjadi 1,1270 euro per pound.