Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (22/2), IHSG ditutup melemah 63,44 poin (-0,92%) ke level 6.809,97.
IHSG kembali melanjutkan pelemahan seiring masih dominannya katalis negatif dari ekternal seperti proyeksi berlanjutkan pengetatan suku bunga bank sentral utama, pelemahan pertumbuhan ekonomi global, dan tensi geopolitik yang meningkat (Rusia vs Ukraina).
Di saat yang sama, nilai tukar rupiah melemah 0,26% terhadap dollar AS menjadi Rp15.218 (JISDOR).
Sementara itu, Wall Street tadi malam (22/2), ditutup variatif, tercermin dari DJIA (-0,26%), S&P 500 (-0,15%), dan Nasdaq (+0,13%).
Wall Street masih cenderung tertekan seiring proyeksi adanya kenaikan suku bunga 25 bps oleh The Fed pada Februari.
Mereka memperingatkan bahwa siklus pengetatan belum berakhir karena risiko inflasi tetap miring ke atas.
Rilis risalah datang sebelum banyak data ketenagakerjaan AS dan harga konsumen yang lebih kuat dari perkiraan.
Di sisi korporat, Palo Alto Networks melonjak 12,5% setelah perusahaan keamanan siber itu menaikkan perkiraan pendapatannya untuk tahun ini.
Saham Intel turun 1,5% setelah pembuat chip memangkas dividen-nya.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Kamis (23/2).
https://pasardana.id/news/2023/2/23/analis-market-2322023-ihsg-diperkirakan-cenderung-tertekan/
Beritamu.co.id - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tidak akan tinggal…
Beritamu.co.id - Kebijakan pemerintah yang akan menaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12…
Beritamu.co.id - Menteri Koordinator bidang Infrastruktur Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengatakan…
Beritamu.co.id - Broker yang menjadi bagian dari Doo Group, Doo Financial, berekspansi ke Indonesia…
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan pertemuan bilateral dengan Financial Supervisory Service (FSS)…
Beritamu.co.id – Sinar Mas Land melalui Digital Hub dan Living Lab Ventures (LLV) sukses…