ANALIS MARKET (17/2/2023) : IHSG Berpotensi Bergerak Melemah

Beritamu.co.id – Riset harian Samuel Sekuritas menyebutkan, Bursa AS semalam ditutup melemah : Dow Jones -1.26%, S&P 500 -1.38% dan Nasdaq -1.78. Pasar bergerak melemah pasca rilis data US PPI yang turun ke level 6.0% YoY di bulan Januari (6.5% YoY di bulan Desember) yang menyebabkan adanya potensi The Fed akan menaikan suku bunga lagi. US initial jobless claim juga turun ke 194 ribu, turun dari pekan sebelumnya yang tercatat di level 195 ribu. Yield UST 10Y menguat +0.89% ke level 3.84 dan USD Index menguat +0.21% ke level 104.1.

Pasar komoditas terpantau bergerak mixed: minyak turun -0.13% ke level USD 78.5/bbl, batu bara melemah -2.68% ke level USD 214/ton, nikel menguat +2.38% ke level USD 26,647 dan CPO menguat +3.19% ke level MYR 4,070 Sedangkan harga emas terpantau menguat +0.35% ke level USD 1,851.8/toz.

Bursa Asia kemarin (16/2) ditutup cenderung mixed: Nikkei menguat +0.71%, Hang Seng menguat +0.84%, Shanghai melemah -0.96% sedangkan EIDO ditutup melemah -0.47%.

IHSG ditutup melemah -0.27% ke level 6,895.7 dengan Investor asing hari ini mencatatkan keseluruhan net sell sebesar IDR 573.4 miliar. Net sell asing di pasar reguler sebesar IDR 464 miliar dan net sell asing di pasar negosiasi sebesar IDR 109.4 miliar. Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicetak oleh BBRI (IDR 107.4 miliar), BBNI (IDR 66.5 miliar), dan ASII (IDR 12.4 miliar). Net sell asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan oleh BBCA (IDR 150.7 miliar), GOTO (IDR 111.6 miliar), dan ISAT (IDR 60.7 miliar). Top leading movers emiten GOTO, MDKA, BRPT sementara top lagging movers emiten BBCA, AMRT, MEGA..

Terjadi penambahan 219 kasus baru COVID-19 di Indonesia (16/2) dengan daily positivity rate sebesar 1%. Kasus sembuh sebanyak 207 dengan recovery rate sebesar 97.5%.

Adapun diperdagangan Jumat (17/2) pagi ini, Nikkei dibuka melemah -0.82% dan KOSPI dibuka melemah -1.12%.

“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, kami perkirakan IHSG hari ini akan bergerak melemah, seiring dengan sentimen global dan regional,” sebut analis Samuel Sekuritas dalam riset Jumat (17/2).