Progres Pembangunan Venue F1 Powerboat Danau Toba Sudah Hampir Selesai

Beritamu.co.id – Indonesia akan menjadi tuan rumah event F1 Powerboat H20 di Danau Toba, Sumatera Utara.

Ajang kejuaraan dunia balap perahu motor Formula 1 tersebut digelar pada tanggal 24 – 26 Februari mendatang.

Saat acara Ngopi BUMN dengan topik “Peran BUMN Jelang Event F1 Powerboat H20” di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (8/2), Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga mengatakan, even F1 Powerboat akan meningkatkan pendapatan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM).

Pasalnya, penyelenggara menyediakan tempat bagi UMKM untuk bisa menjual produknya.

“Jadi, ini kami yakini akan menggerakan ekonomi rakyat,” kata Arya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Human Capital dan Sistem PT Adhi Karya (Persero) Tbk (IDX: ADHI), Agus Karianto mengatakan, progres pembangunan venue F1 Powerboat hingga saat ini mencapai 95 persen.

Saat ini, prosesnya tinggal finishing.

“Saya yakin, kami bisa selesaikan sesuai dengan waktu, memang ada beberapa tambahan-tambahan untuk penyempurnaan,” kata Agus.

Ia juga mengungkapkan, bahwa Adhi Karya mendapatkan kontrak konstruksi pembangunan venue tersebut dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekitar Rp35 miliar dengan waktu pelaksanaan selama 60 hari kalender.

“Adhi Karya tidak investasi di sana, jadi Adhi Karya itu dapat kontrak konstruksi dari Kementerian PUPR, nilainya kira-kira Rp 35 miliar,” kata dia.

Ia menjelaskan, lingkup pekerjaan yang dilakukan Adhi Karya untuk proyek F1 Powerbot, di antaranya; dry paddock, parkir mobil VVIP, dan lain sebagainya.

“Sudah kelihatan ponton sebagai tempat start-nya. Ada parkir mobil VVIP memang parkirnya tidak terlalu banyak, untuk di dry paddock kontainer yang membawa powerboat-nya nanti sudah siap dan tinggal sedikit lagi untuk perapihan dan pembersihan,” ucap Agus.

Selanjutnya, ia mengatakan, pengerjaan fasilitas tribun penonton dan toilet juga sudah hampir selesai.

“Fasilitas tribun juga sudah hampir selesai tinggal perapihan-perapihan dan ada beberapa fasilitas lain termasuk soal toilet dan sebagainya, mungkin menurut saya juga perlu toilet portabel karena kalau toiletnya permanen ini sepertinya kurang. Kalau tadi penonton di situ hampir 10.000 itu yang resmi menonton, kalau dari warga masih banyak lagi, mungkin perlu toilet-toilet portabel,” terang Agus.