Beritamu.co.id- PT Indo Premier Sekuritas telah memberi pemahaman dunia investasi kepada ribuan peserta di Fun(d) Series secara daring pada 3 dan 10 Desember 2022.
Direktur PT Indo Premier Sekuritas, Soehianto menegaskan sebagai salah satu perusahaan sekuritas aktif dalam berbagai edukasi mulai dari konten edukasi di media sosial, kegiatan edukasi gratis yang rutin diselenggarakan hampir setiap hari hingga kegiatan edukasi spesial seperti FestiFund 2022 ini.
“Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman para peserta tentang investasi reksa dana yang lebih mendalam dan semakin meyakinkan untuk memulai investasi reksa dana melalui IPOTFund,” papar dia, Sabtu(10/12/2022).
Penasehat Keuangan, Philip Mulyana menegaskan bahwa yang perlu diperhatikan kalau mau bikin tujuan keuangan yakni prinsipnya sama seperti kebutuhan keuangan pribadi secara umum yang sangat personal karena satu orang berbeda dengan orang lain.
“Salah satu cara paling mudah untuk membuat financial goals adalah dengan SMART Goals: Specific (S) artinya goals yang spesifik dan jangan cuma abstrak, contohnya ingin traveling ke Jepang selama 2 minggu PP naik business class,” terangnya.
Selanjutnya Measurable (M) dengan contoh ingin traveling ke Jepang selama 2 minggu PP naik business class tadi butuh 100 juta, Achieable (A) yakni tiap bulan bisa nabung atau invest Rp 2.5jt, yang berarti paling cepet bisa achieve sekitar 40 bulan, Relatable (R) yakni kesesuaian dengan life value? Kalau ternyata ingin traveling karena influencer favorit kamu sering ke Jepang, sebaiknya perlu di re-evaluasi lagi. Tapi kalau dengan traveling itu memang bisa menemukan kebahagiaan tersendiri dan itu ada life value-nya berarti itu relatable, dan terakhir Timebound (T) itu konteksnya a goal without deadline is a wish. So, untuk traveling ke Jepang ini, kasih kelonggaran 5 tahun dari sekarang goal ini harus achieve.
Sementara itu, Praktisi Investasi,Ryan Filbert menegaskan, bahwa investasi secara berkala pada instrumen apapun memberikan hasil lebih optimal daripada hanya sekali.
“Membeli berkala adalah jalan terbaik dengan effort terkecil. Tapi bila mau menambah ketika diskon besar maka boleh-boleh saja dilakukan.”
Apalagi bagi awam, sarannya, semakin awam maka semakin seringlah membeli. Selanjutnya bagi yang memiliki pengetahuan maka ketika terjadi penurunan, justru bisa semakin banyak membeli, kendati harus dipahami kalau mereka yang punya pengetahuan belum tentu punya mental.
Ia pun meyakinkan bahwa untuk jangka panjang, investasi pada instrumen risiko tinggi sebenarnya cenderung memberikan hasil positif. Namun untuk memastikan kinerja positif ini, ia pun menganjurkan investor untuk melakukan monitoring setahun sekali.
“Bila kinerjanya tertinggal maka beri kesempatan 1 tahun lagi. Jika tetap tertinggal maka sebaiknya ‘ganti supir’. Selain itu, semisal target reksa dana 5 tahun, tapi telah terpenuhi di tahun ketiga maka sebaiknya tarik dananya dan pindahkan ke deposito atau pasar uang,” tegasnya.
https://pasardana.id/news/2022/12/10/ingin-investasi-aman-simak-pandangan-para-praktisi-ini/
Beritamu.co.id - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan pada periode…
Beritamu.co.id - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (IDX: SMGR) atau SIG menjalin kerja sama dengan…
Beritamu.co.id - Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 April 2025…
Beritamu.co.id - Yacobus Jemmy Hartanto selaku Komisaris dan juga Pengendali PT Jayamas Medica Industri Tbk (IDX: OMED) telah melakukan transaksi Pembelian…
Beritamu.co.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore akhir pekan ini, Jumat…
Beritamu.co.id– PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (IDX:BBTN) terus melakukan penataan jaringan kantor sebagai…