Categories: MARKET

API Khawatirkan PHK Massal Karena Ekspor Tekstil Semakin Menurun

Beritamu.co.id – Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengungkap kekhawatiran terkait dengan ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di industri tekstil dan produk tekstil (TPT).

Menurut Ketua API, Benny Soetrisno, hal ini terjadi lantaran adanya penurunan daya beli konsumen, khususnya di negara-negara tujuan ekspor terbesar, seperti Amerika Serikat dan Eropa.

“Ada permintaan, tetapi turun. Kan biasanya mereka mintanya itu minimum 3-6 bulan, sekarang itu permintaan baru sampai Februari karena biasanya sampai Juni,” kata Benny, Kamis (3/11).

Kendati demikian, Benny mengatakan, bahwa pihaknya sedang berupaya agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri tekstil.

“Kita berusaha sampai akhir tahun ini, tetapi enggak tahu kita kuat enggak sampai Februari nanti,” ujarnya.

Untuk menghindari PHK, Benny mengungkapkan, kalau pihaknya juga mengurangi waktu jam kerja per harinya.

“Kita meminta pembeli agar pengiriman dilakukan lebih panjang,” ujarnya.

Dirinya juga meminta pemerintah untuk menyeleksi importasi tekstil.

Menurutnya, sebagian besar produk TPT impor itu berasal dari China, Bangladesh, dan India – yang notabene sama-sama produsen TPT kelas kakap.

Related Post

Lanjut Benny, lantaran ikut kesulitan mengekspor produk ke Eropa, mereka menjadikan Indonesia sebagai pasar alternatif.

Ia juga meminta pemerintah memberikan relaksasi pajak bagi pelaku industri pertekstilan.

“Pajak kan baru naik dari 10 ke 11 persen. Kalau bisa dikembalikan ke 10 persen, kan lumayan,” ujarnya.

Di sisi lain, Benny berharap, pemberian Bantuan Subsidi Upah (BSU) Rp600.000 dapat dilanjutkan.

Hal itu karena program ini dapat meringankan beban pekerja/buruh.

“Itu membantu hanya untuk safety net saja, meski di bawah UMR,” kata Benny.

Diketahui, Bantuan Subsidi Upah (BSU) tahap 7 atau subsidi gaji sudah cair melalui Kantor Pos sejak Rabu, 2 November 2022. Sebanyak 3,59 juta pekerja mendapat BSU tahap 7 senilai Rp600.000.

 


https://pasardana.id/news/2022/11/4/api-khawatirkan-phk-massal-karena-ekspor-tekstil-semakin-menurun/

Yulia Vera

Recent Posts

Jap Astrid Patricia Tambah Porsi Kepemilikan Sahamnya di PPGL

Beritamu.co.id - Jap Astrid Patricia selaku Komisaris PT Prima Globalindo Logistik Tbk (IDX: PPGL)…

2 hours ago

Dorong Pengembangan Usaha Mikro, OJK Luncurkan Roadmap Lembaga Keuangan Mikro 2024-2028

Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Lembaga Keuangan…

3 hours ago

Hadir di Kawasan Elit Citraland Surabaya, BRI Finance Tawarkan Promo Menarik & Test Drive Kendaraan di KPR BRI Properti Expo 2024

Beritamu.co.id - PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) kembali hadir dalam KPR BRI Property…

3 hours ago

Delta Dunia Group melalui BUMA International Bakal Kuasai 51% Saham Dawson Complex Senilai USD455 Juta

Beritamu.co.id - PT Delta Dunia Makmur Tbk (Delta Dunia Group) (IDX: DOID), melalui anak…

4 hours ago

UNVR Tandatangani Perjanjian Penjualan Bisnis Es Krim dengan The Magnum Ice Cream Indonesia Senilai Rp7 Triliun

Beritamu.co.id - PT Unilever Indonesia Tbk (IDX: UNVR) menyampaikan Laporan Informasi atau Fakta Material…

4 hours ago

DRMA Catatkan Sejarah, Inovasi DC Battery Pack Raih Sertifikasi SNI Pertama di Indonesia

Beritamu.co.id - Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (IDX:…

5 hours ago