Beritamu.co.id – PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (IDX: SRTG) mencatat laba bersih sebesar Rp7,149 triliun dalam sembilan bulan pertama tahun 2022, atau anjlok 49,1 persen dibanding periode sama tahun 2021 yang terbilang Rp14,071 triliun.
Akibatnya, laba per saham dasar turun ke level Rp529 per lembar, sedangkan di akhir September 2021 berada di level Rp1.044.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal III 2022 tanpa audit emiten investasi itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (31/10/2022).
Rinciannya, keuntungan bersih atas investasi pada saham dan efek bersifat ekuitas lainnya anjlok yang tersisa Rp7,582 triliun.
Pasalnya, investasi pada saham blue chip amblas 36,4 persen yang tersisa Rp7,816 triliun.
Bahkan, investasi pada perusahaan berkembang rugi Rp405,72 miliar, sedangkan pada akhir September untung Rp1,463 triliun.
Hanya investasi pada perusahaan teknologi digital yang melonjak 147 persen menjadi Rp104,47 miliar.
Senada, penghasilan dividen, bunga dan investasi naik 58,3 persen menjadi Rp1,389 triliun. Namun, laba sebelum pajak tetap turun 40,3 persen menjadi Rp8,585 triliun.
Sedangkan dalam siaran pers, SRTG mengaku mencatatkan Net Asset Value (NAV) sebesar Rp 64,9 triliun. Angka tersebut naik 42 persen dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama di tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp 45,8 triliun secara tahunan.
Presiden Direktur SRTG, Michael William P. Soeryadjaya menjelaskan, pertumbuhan NAV Saratoga di tengah tingginya tingkat volatilitas global menunjukkan bahwa strategi investasi yang dilakukan Perseroan sudah berjalan dengan baik.
Hal ini juga tercermin dari kemampuan Perseroan membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham sebesar Rp 7,1 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2022.
Khusus di kuartal III-2022, Perseroan mampu mencatat laba bersih senilai Rp 3,8 triliun, atau meningkat tajam dibandingkan rugi bersih sebesar Rp 253 miliar pada kuartal II-2022 sebelumnya.
“Peningkatan perolehan dividen dan kenaikan nilai portofolio investasi menjadi katalis utama menguatnya fundamental Saratoga hingga akhir September 2022. Kami berusaha untuk menjaga momentum pertumbuhan ini dan mengoptimalkan kinerja setiap portofolio investasi agar dapat tumbuh positif sehingga ikut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia,” jelas Michael William P. Soeryadjaya melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin (31/10).
Ia juga bilang, Saratoga membukukan pendapatan dividen sebesar Rp 1,4 triliun sampai dengan akhir kuartal III-2022, atau naik 58 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 secara tahunan.
Ia merinci, Dividen tersebut terutama berasal dari PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (IDX: ADRO), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (IDX: MPMX), serta PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (IDX: TBIG).
“Kami optimis perekonomian Indonesia tetap mampu menghadirkan peluang-peluang investasi dengan potensi pertumbuhan yang tinggi dalam jangka panjang. Dengan pengalaman dan kemampuan sumber daya yang dimiliki, Saratoga akan mengambil inisiatif untuk melanjutkan investasinya di sektor-sektor strategis seperti infrastruktur digital, pelayanan kesehatan, energi terbarukan dan konsumer,” kata Michael.
https://pasardana.id/news/2022/10/31/investasi-pada-saham-blue-chip-tekan-laba-srtg-49-persen-pada-akhir-september-2022/
Beritamu.co.id - Haryanto Sofian selaku Direktur Utama PT Perdana Karya Perkasa Tbk (IDX: PKPK)…
Beritamu.co.id - Perawatan kecantikan kini menjadi bagian penting dari keseharian banyak orang, baik dalam…
Beritamu.co.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, melonjak 33,1 poin,…
Beritamu.co.id - Josef Kandiawan selaku Direktur Utama PT Ace Oldfields Tbk (IDX: KUAS) telah…
Beritamu.co.id - Riset harian Samuel Sekuritas menyebutkan, pasar saham AS ditutup menguat pada Jumat…
Beritamu.co.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (22/11), IHSG…