BeritaMu.co.id– Banyak orang yang kerap menganggap atau salah menganggap jika rematik dan asam urat adalah sama. Faktanya, rematik dan asam urat adalah radang sendi yang berbeda. Gejalanya memang mirip, tapi penyebab dan cara mengobatinya jelas berbeda. Apa perbedaan antara rematik dan asam urat?
Umumnya, rematik merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan persendian menjadi meradang, kaku, nyeri, dan bengkak. Jika tidak ditangani dengan tepat bisa menyebabkan kerusakan permanen yang dapat mengganggu kualitas hidup.
Sementara asam urat atau merupakan jenis radang sendi yang sangat menyakitkan dan biasanya mempengaruhi sendi jempol kaki. Namun asam urat juga bisa menyerang bagian atas kaki dan pergelangan kaki. Yuk, simak perbedaan rematik dan asam urat lebih lanjut!
Dari tanda-tanda atau gejalanya, rematik ditandai dengan rasa nyeri ringan hingga berat dan kerap terasa kaku. Rematik bisa menyerang bagian tubuh mana saja, tapi sering terjadi pada sendi tangan dan kaki. Rasa sendi ini biasanya menyebabkan kemerahan dan bengkak. Sementara asam urat kerap menyerang bagian kaki, terutama jempol kaki. Gejala asam urat lainnya adalah muncul kemerahan, bengkak, dan rasa nyeri yang hebat.
Adapun gejala rematik antara lain:
Rasa sakit yang mungkin parah sejak awal atau muncul perlahan Rasa sakit dan kaku di beberapa sendi Menyerang pergelangan tangan dan jari kaki.
Sementara gejala asam urat antara lain:
Dimulai dengan rasa nyeri yang hebat dan peradangan di jempol kaki. Biasanya rasa sakit paling parah terasa dalam 4-12 jam pertamaRasa sakit muncul setelah sakit atau cederaRasa sakit mempengaruhi sendi lain dari waktu ke waktuRasa sakit sering menyerang malam hari sering kali tidak bisa menggerakkan sendi secara normalSakit ketika sendi yang terkena asam urat bersentuhanMuncul kemerahan sehingga sendi menjadi bengkak, lunak, dan terasa hangat.
Faktanya, ahli kesehatan belum mengetahui pasti apa penyebab dari rematik. Tapi sebagian ilmuwan mengatakan bahwa penyebab rematik adalah susnan genetik dan dipicu oleh lingkungan yang terjangkit virus.
Sementara asam urat disebabkan oleh makanan dan minuman yang mengandung senyawa kimia tertentu yakni purin. Adapun makanan yang mengandung purin antara lain daging merah, beberapa ikan dan kerang, beberapa sayuran, roti gandum, serta sereal.
Dalam prosesnya, tubuh mengubah purin menjadi asam urat. Asam urat biasanya dikeluarkan dalam urin, tetapi tubuh yang terkontaminasi kadar purin yang tinggi dapat mengkristal pada sendi sehingga menyebabkan peradangan dan nyeri yang hebat. Orang yang sering mengkonsumsi minuman beralkohol dan obat-obatan tertentu seperti aspirin juga bisa terkena risiko asam urat.
Selain itu, beberapa kondisi kesehatan seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit jantung bisa meningkatkan risiko terkenanya asam urat pada seseorang.
Rematik lebih banyak menyerang wanita daripada pria. Dari sebuah studi penelitian, diperkirakan 1,5 juta orang di Amerika Serikat menderita rematik dan kondisi ini menyerang hampir tiga kali lebih banyak wanita daripada pria.
Sementara asam urat lebih banyak menyerang pria daripada wanita. Diperkirakan 4 persen orang dewasa Amerika atau sekitar 6 juta pria dan 2 juta wanita menderita asam urat.
Dokter akan melakukan diagnosis untuk mengetahui perbedaan antara rematik dan asam urat. Umumnya dokter akan mencari tahu riwayat kesehatan dan pola hidup. Perbedaan diagnosis ini berbeda karena gejala rematik dan asam urat diketahui dari bagian sendi mana yang merasakan nyeri.
Pada orang yang terkena asam urat cenderung akan mengalami nyeri sendi di jempol kaki. Kemudian dokter melakukan tes darah untuk mendiagnosis rematik dan asam urat. Pada orang yang memiliki kadar asam urat tinggi, tes darah akan menunjukan peptida citrullinated anti-siklik, protein C-reaktif, laju sedimentasi eritrosit, dan faktor rheumatoid
Untuk cara mengatasi rematik dan asam urat pun berbeda. Pasalnya, rematik tidak bisa disembuhkan. Jadi orang yang terkena rematik hanya bisa meredakan gejalanya, mengendalikan sendi, dan mengurangi kerusakan pada sendi. Untuk mengatasinya, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Biasanya dokter akan memberikan obat antirematik atau biologik yang kuat. Bahkan dokter juga bisa merekomendasikan senyawa rekayasa genetika yang dirancang untuk menyerang sel atau bahan kimia tertentu yang terlibat dalam proses kekebalan tubuh. Senyawa ini akan bekerja untuk memperlambat atau menghentikan perkembangan penyakit dan dapat meredakan peradangan serta rasa sakit.
Jika obat-obatan yang dikonsumsi gagal mencegah atau memperlambat kerusakan sendi, dokter bisa mempertimbangkan operasi untuk memperbaiki sendi yang rusak. Operasi pembedahan dapat membantu mengembalikan kemampuan untuk menggunakan sendi, mengurangi rasa sakit, dan meningkatkan fungsi sendi.
Operasi rematik melibatkan proses sinovektomi (pembedahan untuk mengangkat lapisan sendi yang meradang pada lutut, siku, pergelangan tangan, jari, atau pinggul), perbaikan tendon, dusi sendi (menstabilkan atau menyetel kembali sendi untuk menghilangkan rasa sakit ketika penggantian sendi bukanlah pilihan), penggantian sendi total (pengangkatan bagian-bagian sendi yang rusak dan memasukkan prostesis yang terbuat dari logam dan plastik)
Sementara asam urat masih bisa diobati dengan obat-obatan seperti NSAID meliputi indometasin atau naproxen (naprelan dan maprosyn); kortikosteroid, seperti prednison (rayos); colchicine (colcrys); dan obat yang menghalangi produksi kristal asam urat.
Selain mengkonsumsi obat-obatan, orang yang terkena penyakit asam urat juga harus mengubah gaya hidup seperti menghindari minuman beralkohol, minum air putih secukupnya, berolahraga ecara teratur, serta mengkonsumsi vitamin C dan kopi yang bisa membantu menurunkan kadar asam urat.
Orang yang terkena asam urat juga disarankan untuk tidak mengkonsumsi daging merah, ikan teri, sarden, asparagus, kembang kol, kacang polong, dan jamur karena mengandung purin. Jangan lupa untuk mengganti asupan protein kamu dengan produk yang rendah lemak.
Jika tidak ditangani dengan tepat, rematik bisa menyebabkan seseorang terkena komplikasi Misalnya menyebabkan radang paru-paru serta radang selaput dada atau fibrosis paru yang dapat menyebabkan nyeri dada, batuk terus-menerus, dan sesak napas. Rematik yang tidak ditangani dengan tepat juga bisa menyebabkan radang jaringan di sekitar jantung.
Bahkan rematik juga bisa menyebabkan radang pembuluh darah, yang dikenal sebagai vasculitis. Kondisi ini mengakibatkan penebalan, pelemahan, penyempitan dinding pembuluh darah yang dapat berakibat fatal. Tak hanya itu, rematik juga bisa menyebabkan penyakit kardiovaskular yang menyerang jantung atau pembuluh darah.
Sementara asam urat yang tidak ditangani dengan tepat bisa menyebabkan sakit yang terus menerus hingga kerusakan sendi. Bahkan bisa menyebabkan kristal di bawah kulit yang dapat berkembang ke jari, tangan, dan kaki.
Walaupun tidak menyakitkan, area tersebut akan membengkak. Parahnya lagi, asam urat bisa menyebabkan kompilikasi batu ginjal. Hal ini disebabkan asam urat yang mengkristal kemudian berkumpul di saluran kemih dan menyebabkan batu ginjal.
Akhir kata, Jika kamu memiliki riwayat rematik atau asam urat, jangan ragu untuk mengonsultasikannya ke dokter.
Beritamu.co.id - Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Indeks berjangka S&P 500 hampir datar…
Beritamu.co.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (14/11), IHSG ditutup melemah…
Beritamu.co.id - Hadi Suhermin selaku Direktur Utama dan juga Pengendali PT Sarana Mitra Luas…
Beritamu.co.id - Industri kreatif merupakan salah satu sektor usaha yang cukup banyak digeluti oleh…
Beritamu.co.id - Bank Indonesia (BI) menyebutkan, posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan…
Beritamu.co.id - Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG di tutup melemah 1,29% ke level…