Nasib Ironi Pencetak Gol Tercepat Piala Dunia, Kini Hanya Sebagai Sopir Taksi

Pemain pencetak gol tercepat di Piala Dunia 2002 Hakan Sukur kini harus menjadi seorang sopir taksi untuk menjalani masa kehidupannya.

Deretan prestasi itu hanya masa lalu menjadi legenda di negaranya Turki serta pencapaian Piala Dunia tinggal jadi kenangan dan juga catatan sejarah yang tak bisa dihapus oleh siapapun.

Penyerang yang sudah tampil sebanyak 112 caps bagi Turki antara tahun 1992 sampai 2007 ini sudah mencetak 52 gol bagi negaranya.

Tentu saja suatu catatan yang sangat hebat dan belum bisa ditembus oleh pemain Turki lainnya hingga saat ini dari pemain yang begitu sensasional ini.

Catatan terbaiknya atau prestasi terbaiknya yaitu mengantarkan Turki sebagai juara ketiga di piala dunia 2022 yang diselenggarakan di Korea Selatan dan Jepang.

Banyak sekali sejarah tercipta pada Piala Dunia edisi tersebut dan Sukur mencatatkan namanya dalam sejarah dengan mencetak gol cepat pada menit 10,8 detik.

Dua Tim kuda hitam Korea Selatan dan Turki mampu tampil jauh hingga ke babak semifinal. Bahkan Korea Selatan mengukir rekor sebagai negara Asia pertama yang mampu menembus semifinal.

Namun sayangnya mereka kandas di semifinal dan harus bertemu dalam perebutan tempat ketiga di mana saat itu Hakan Sukur mencetak gol cepat.

Top Score Liga Turki Sebanyak 3x

Selain mencetak gol cepat di Piala Dunia 2002 cari syukur sebenarnya tidak jelek-jelek amat. Dia berhasil menjadi top skor Liga Turki sebanyak tiga kali secara berturut-turut.

Torehan 249 gol dari pemain yang memiliki julukan si Banteng dari Bosphorus ini masih menjadi rekor di Super Liga Turki.

Bahkan rekor gol Hakan Sukur merupakan pemain Turki dengan Raihan gol terbanyak di Liga Champions (22 gol).

Dia merupakan penyerang terbaik dari 60 kompetisi teratas di dunia versi Federasi Internasional Sejarah Sepakbola dan Statistik tersebut dengan catatan 38 gol.

Namun semua itu tidak terjadi ketika dia bermain di luar negara Turki seperti bermain di raksasa Italia Inter Milan, Parma, Torino.

Jadi Korban Politik

Hakan Sukur pensiun dari lapangan hijau pada tahun 2008 dan 3 tahun kemudian memutuskan untuk terjun ke dunia politik.

Dia terpilih menjadi anggota parlemen Turki pada tahun 2011 sebagai bagian dari partai AKP Erdogen mewakili distrik kedua di provinsi Istanbul.

Namun ia meninggalkan partai tersebut setelah hanya 2 tahun dan menempuh jalur independen untuk berkarir di dunia politik negara Turki tersebut.

Masalah pun mulai menimpa Hakan Sukur, pemain kelahiran 1 September 1971 ini dikenal dengan Fethullah Gulen seorang cendekiawan muslim yang juga menjadi rival Erdogan. Erdogan sendiri merupakan presiden Turki saat itu dan hingga saat ini masih menjabat sebagai presiden.

Gulen bersama pendukungnya dituduh oleh ordegan menjadi motor di balik usaha kudeta pada tahun 2016 dan dicap sebagai gerakan teroris.

Hakan Sukur pun terkena imbasnya, pemerintah Turki pada Februari 2016 mengeluarkan perintah penangkapan Hakan Sukur setelah ia dinilai menghina presiden Erdogan.

Kini Menjadi Sopir Taksi

Setelah pemerintah Turki menetapkan surat perintah penangkapan terhadap Hakan Sukur, dia pun lari dan mengasingkan diri di Amerika Serikat.

” Saya tidak punya apa-apa lagi, Erdogan telah merampas semuanya. Hak untuk merdeka berekspresi dan bekerja, mereka juga telah menangkap ayah saya dan rekening banknya di Turki telah disita oleh pemerintah Erdogan” Ucap Hakan Sukur

Di Amerika Serikat kini ia membuka restoran di palu alto sebuah daerah terkaya di wilayah teluk San Fransisco. Namun restoran tersebut ditutup setelah mendapatkan teror dari Erdogan.

Kini dia menjadi sopir taksi Uber dan juga menjual buku untuk menjalani kehidupannya dengan sangat baik dan pastinya membuat lebih tragis kehidupan dirinya.